
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan telah merilis angka kemiskinan periode September 2021 mencapai 4,56 persen atau setara dengan 197,76 ribu orang. Persentase penduduk miskin sebesar 4,56 persen ini merupakan yang terendah se Kalimantan bahkan se Indonesia. Pemerintah perlu diapresiasi atas capaian ini mengingat pada tahun 2021 merupakan tahun pandemi covid-19 masih berlangsung.
Pandemi sempat membuat angka kemiskinan di Kalimantan Selatan terkerek ke atas. Di awal pandemi menyambangi provinsi ini yaitu tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 206,92 ribu orang atau apabila dikonversi menjadi persentase mencapai 4,83 persen. Angka kemiskinan di tahun 2020 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelum pandemi yaitu tahun 2019 yang membukukan angka kemiskinan sebesar 4,47 persen. Berkaca dari angka kemiskinan yang dicatat di tahun 2019, dapat dilihat bahwa meskipun secara persentase capaian kemiskinan di Kalimantan Selatan tahun 2021 merupakan yang terendah se Indonesia, namun performa nya masih belum kembali ke posisi sebelum pandemi terjadi.
Prestasi yang telah diraih di tahun 2021 tidak boleh membuat pemerintah menjadi terlena. Pada penghujung tahun 2021, secara nasional bangsa ini dihadapkan dengan kenaikan harga sejumlah komoditas. Tak terkecuali Kalsel, kenaikan harga juga ditranslate melalui inflasi yang terekam secara bulanan. Apa kaitan inflasi dengan kemiskinan? Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan batas pengeluaran perkapita perbulan yang membatasi antara penduduk miskin dan tidak miskin. Apabila pengeluaran perkapita seseorang berada di bawah garis kemiskinan, maka penduduk tersebut akan terkategori sebagai penduduk miskin dan demikian juga sebaliknya.
Sedikit merujuk pada garis kemiskinan, penghitungannya secara linier memasukkan inflasi pada formula nya. Artinya, apabila inflasi meningkat maka berbanding lurus garis kemiskinan juga akan meningkat. Apabila garis kemiskinan meningkat, dengan asumsi pengeluaran atau daya beli masyarakat tidak berubah, maka akan lebih banyak penduduk yang terjaring di bawah garis kemiskinan dan pada gilirannya dapat menyebabkan jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan.
Kembali menengok ke provinsi dengan capaian kemiskinan terendah se nasional, tantangan besar terhampar di tahun 2022 dengan pemandangan kenaikan harga komoditas yang berlanjut bahkan hingga di muara Ramadhan. Pada Januari 2022, inflasi Kalimantan Selatan sebesar 0,98 persen, Februari deflasi sebesar 0,39 persen, dan pada bulan Maret yang merupakan muara Ramadhan inflasi terjadi sebesar 0,93 persen. Perlu hati-hati memaknai angka di bulan Februari karena deflasi terjadi menyusul kebijakan pemerintah memberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng. Ketika kebijakan ini dicabut atau dengan bahasa lain, komoditas minyak goreng dikembalikan ke harga keekonomiannya, pada bulan Maret terekam lagi inflasi sebesar 0,93 persen.
Apabila dibandingkan dengan angka nasional, akan tergambar bahwa fluktuasi harga di Kalimantan Selatan lebih bergejolak di atas rata-rata. Inflasi pada level nasional di bulan Januari mencapai 0,56 persen, selanjutnya deflasi di Februari hanya mencapai 0,02 persen dan di bulan Maret inflasi mencapai 0,66 persen. Inflasi nasional di bulan Maret 2022 sebesar 0,66 persen ini bahkan merupakan yang tertinggi sejak Mei 2019. Berdasarkan perbandingan angka inflasi di Kalsel dan nasional, dapat disimpulkan bahwa perubahan harga yang terjadi di Kalimantan Selatan lebih tinggi gejolaknya di atas rata-rata secara nasional.
Selain inflasi di tingkat konsumen yang berpotensi melemahkan daya beli, tahun 2022 ini juga dihadapkan pada konflik Perang Rusia-Ukraina yang salah satu dampaknya adalah pada kenaikan harga pupuk. Melalui mekanisme pasar, para petani mau tidak mau harus membeli pupuk dengan harga yang semakin tinggi. Kenaikan biaya yang harus dibayar petani untuk ongkos produksi dan penambahan barang modal tergambar pada kenaikan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) yang angkanya periode Maret 2022 mengalami peningkatan dibanding Februari 2022. Besaran Ib nya meningkat 0,37 persen di Maret 2022 dibanding Februari 2022. Sektor pertanian dapat menampung sepertiga lebih tenaga kerja di Kalimantan Selatan dan menjadi tumpuan nafkah bagi 27,69 persen penduduk miskin di Kalsel yang bekerja. Ongkos produksi yang meningkat ditambah kenaikan harga barang-barang untuk konsumsi rumah tangganya menambah beban penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian semakin sulit beranjak naik ke atas garis kemiskinan bahkan mengancam penduduk non miskin yang bekerja di sektor pertanian untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan.
Terdapat pekerjaan rumah pemerintah untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang mengancam naiknya garis kemiskinan. Meskipun kemiskinan Kalimantan Selatan telah berprestasi mengalami penurunan menjadi yang terendah se nasional namun fluktuasi harga yang lebih bergejolak daripada nasional berpotensi membuatnya naik ranking lagi. Saat ini pemerintah berupaya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai minyak goreng kepada keluarga yang terdaftar dalam penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga harapan (PKH), serta PKL yang menjajakan gorengan. Diharapkan program pemerintah ini dapat membantu meredam kenaikan harga minyak goreng khususnya pada kelompok masyarakat dengan tingkat pengeluaran 40 persen terbawah.
Selain bantuan di hilir yang langsung menstimulus daya beli masyarakat secara umum, diharapkan pemerintah juga dapat memberikan subsidi terhadap biaya produksi petani seperti pupuk. Mekanisme pemberian bantuan dari pemerintah juga seyogyanya turut dipemudah agar petani dapat menjangkaunya dengan mata rantai distribusi yang lebih pendek, sehingga margin perdagangan yang membentuk harga jual ke petani juga dapat dipangkas. Membantu petani artinya sama dengan membantu para pejuang pangan yang menyediakan asupan makanan bagi 4,07 juta jiwa penduduk di Kalimantan Selatan.
Angka kemiskinan akan diukur lagi di tahun 2022. Masihkah kemiskinan Kalsel menjadi yang terendah se Indonesia? Nantikan jawabannya pada rilis angka kemiskinan selanjutnya dari Badan Pusat Statistik.