BANJARMASIN – Sejumlah drainase di Kota Banjarmasin menjadi perhatian khusus dari Dinas PUPR setempat. Ini, mengingat kelayakanya untuk menampung fenomena alam yakni naiknya air pasang sungai, dinilai masih kurang memadai.
“Kemampuan drainase yang ada secara kapasitas memang tidak tersedia. Jadi kami akui ada kekurangan di situ,” ucap Kepala Bidang Drainase Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbulwathoni, saat dikonfirmasi Selasa (26/4).
Ia menjelaskan, sebenarnya semakin banyak drainase, maka dampak dari genangan juga ikut meluas. Hal itu, dikarenakan kondisi Kota Banjarmasin yang pasang surut dan berada minus di bawah muka air laut.
“Kondisi drainase yang perlu menjadi perhatian khusus adalah di wilayah perkotaan. Salah satunya yang paling krusial di kawasan Lambung Mangkurat,” jelas Thoni –sapaan akrabnya.
Menurutnya, ketika terjadi genangan air cukup tinggi di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, maka akan berdampak bagi aktivitas masyarakat pengguna jalan.
“Ada beberapa wilayah yang kondisinya rendah dan perlu kita lakukan pemeliharaan lebih lanjut. Yakni dengan mengerahkan pasukan turbo,” pungkasnya.
Saat ini, air pasang kembali melanda beberapa kawasan di Kota Banjarmasin. Dari data yang diterima oleh Dinas PUPR Kota, ketinggian pasang air sungai mencapai 2,3 meter
Kawasan yang dilanda air pasang secara signifikan terdapat di ruas Jalan Lambung Mangkurat, Zafri Zamzam dan Rawa Sari.
Diprediksi puncak dari air pasang tersebut bakal kembali terjadi pada 18 Mei mendatang, dengan ketinggian air diperkirakan mencapai 2,5 meter. Kondisi ini turut mempengaruhi kemampuan saluran drainase yang ada. Bahkan ikut meluap ketika genangan terjadi. Dwi