Selasa, Juni 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Petani khawatir harga TBS anjlok terdampak penyetopan ekspor

by matabanua
25 April 2022
in Daerah, Lintas
0
PANEN-Seorang petani memanen kebun plasma sawit miliknya di areal perkebunan Minamas, Desa Angsana Kalimantan Selatan

TANJUNG-Keputusan pemerintah yang disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo tentang larangan ekspor bahan baku minyak goreng berlaku Kamis (28/4), menimbulkan kekhawatiran terhadap harga tandan buah segar (TBS) di kalangan petani Sawit.

Manajer Koperasi Produsen Wahyu Ilahi, H Muhammad Yuhni, di Tanjung, Ia mengatakan, dipastikan petani Sawit menjerit karena dampak langsung dari kebijakan tersebut, karena mereka selama ini menggantungkan kehidupannya dari usaha perkebunan sawit.

Artikel Lainnya

DPPKB Tapin Melaksanakan Sosialisasi Generasi Berencana

DPPKB Tapin Melaksanakan Sosialisasi Generasi Berencana

17 Juni 2025
Langkah Konkret Dukung Visi Misi Bupati Tanbu

Langkah Konkret Dukung Visi Misi Bupati Tanbu

17 Juni 2025
Load More

“Petani baru sebentar bisa menikmati harga tinggi, dengan adanya kebijakan penyetopan ini kami menyakini harga Sawit akan anjlok seperti dua tahun lalu,” katanya, mewakili para petani di kawasan banua enam, khususnya di daerah Kabupaten Balangan dan Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dijelaskan dia, para petani tidak lama ini baru bisa menikmati harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit yang dibeli pabrik perusahaan kelapa sawit, mereka bisa menikmati harga tersebut di tahun belakangan, yakni awal tahun 2021 dan saat ini mulai menikmati puncaknya.

Akibat larangan penyetopan dipastikan pabrik yang tempat biasa membeli, atau menampung produksi buah petani tentu akan mengurangi pembelian buahnya ke petani, dalam kondisi tersebut diyakini buah sawit akan menumpuk karena minyaknya tidak bisa dijual.

Sementara kebutuhan dalam negeri hanya 10 persen dari kapasitas atau produksi kepala Sawit produksi, Crude Palm Oil (CPO) secara nasional, dengan skala kebutuhan nasional ini jumlahnya kecil atau sekitar hanya enam hingga tujuh juta ton untuk minyak goreng pertahun.”Dibandingkan kapasitas produksi total secara nasional jumlah ini kecil, maka dengan larangan tersebut menyisakan kapasitas sekitar 30 jutaan ton, dan ini akan berimbas kepada kami para petani, termasuk merosotnya harga TBS,” katanya.{[an/mb03]}

Tags: harga TBS anjloklarangan ekspor bahan baku minyak gorengManajer Koperasi Produsen Wahyu Ilahimemanen kebun plasma sawitMuhammad Yuhni
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA