Oleh : Al Muslimah Prihatin (Ibu Rumah Tangga dan Pendidik di Batola)
Dari tahun ke tahun inflasi cenderung terus meningkat, tahun 2007 dengan uang lima ratus rupiah masih bisa dapat dua telur ukuran kecil. Saat ini harganya meningkat lima kali lipat, perlu uang dua ribu lima ratus untuk mendapatkan dua telur ukuran kecil. Peningkatan harga barang, yang berdampak pada menurunnya nilai mata uang terus saja terjadi. Biasanya meningkat tajam saat-saat tertentu. Contohnya saat ini, bulan Ramadhan. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan komoditas daging ayam, bawang putih, cabai, gula, minyak goreng, daging sapi, telur dan tepung terigu selalu mengalami kenaikan harga setiap jelang Ramadhan.
Saking seringnya kenaikan harga berulang, maka inflasi terus terjadi, nilai mata uang menurun. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat menjadi rendah. Apalagi dalam kondisi pandemi. Banyak anggota masyarakat yang gagal memenuhi kebutuhan primernya secara layak, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Mereka memiliki penghasilan tapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup mereka. Ditambah lagi biaya penunjang Pendidikan dan kesehatan yang semakin mahal dengan dinaikkannya iuran BPJS. Otomatis jumlah rakyat fakir dan miskin terus bertambah. Rakyat dalam golongan ekonomi menengahpun juga menurun daya belinya karena lebih mengutamakan kebutuhan pokok, dibanding kebutuhan sekunder, apalagi tersier. Otomatis hal ini akan mempengaruhi makin lemahnya gerak ekonomi disektor ril.
Hal ini terus terjadi sejak pecahnya krisis ekonomi tahun 1998, harga barang terus meroket pertanda kondisi ekonomi yang terus tekor, hingga saat ini dan nanti-nanti. Tren harga barang cenderung terus naik, dan tidak pernah mengalami tren turun dalam 20 tahun terakhir. Artinya hal ini terjadi secara sistemik, bukan anomali. Inflasi yang terus merangkak naik tentu buruk bagi kesejahteraan masyarakat dan negara. Tata cara pengelolaan ekonomi termasuk dalam menjaga stabilitas harga yang saat ini dipakai tidak tepat atau gagal. Dan ini tidak baik bagi masyarakat jika tetap diterapkan yang demikian. Infalsi merupakan peristiwa moneter yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai mata uang terhadap suatu barang tertentu. Peristiwa ini mengakibatkan gangguan terhadap fungsi uang, distorsi harga, merusak output, meruntuhkan efisiensi dan investasi produktif, serta menimbulkan ketidak adilan sosial.
Hal mendasar yang menyebabkan ini terjadi adalah karena diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme. Tentu keliru jika dikatakan negeri ini menerapkan sistem ekonomi sosialisme apalah lagi komunisme. Sistem ekonomi kapitalismelah yang mendominasi berbagai negara di dunia saat ini, berkelindan secara global tak terhindarkan oleh siapapun juga. Tercium tajam sekali peran oligarki dalam mengontrol peran negara. Dimana harusnya negara ada untuk rakyat, malah berpaling menjaga kepentingan oligargi, para kapitalis, pemilik modal dimana kekayaan rakyat dan negara mayoritas masuk ke kantong mereka. Sedangkan rakyat mendapat remahannya saja. Contoh yang paling anyar adalah ketika negara kalah oleh mafia minyak sawit.
Inflasi yang saat ini terjadi adalah Human Error Inflation, yaitu Inflasi yang disebabkan karena kesalahan dari manusia, kesalahan tersebut antara lain adalah korupsi dan buruknya aministrasi, pajak yang tinggi, percetakan uang berlebihan, harga barang impor mengalami kenaikan, bertambahnya jumlah penawaran terhadap uang yang berlebihan tanpa diimbangi dengan penambahan produksi atau penawaran terhadap barang, kacaunya sistem politik dan ekonomi yang merupakan akibat dari pemerintah yang tidak bertanggung jawab.
Semua penyebab inflasi di atas ada saat ini. Islam menawarkan solusi yang manjur dalam mengatasi persoalan diatas.
Pada dasarnya didalam islam tidak dikenal dengan Inflasi, karena mata uang yang digunakan adalah dinar dan dirham yang memiliki nilai yang stabil dan dibenarkan oleh islam. Kondisi defisit pernah terjadi di zaman Rasulullah dan hanya terjadi sekali, yaitu sebelum Perang
Hunian. Al-Maqrizi membagi Inflasi kedalam dua macam, yaitu Inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan Inflasi akibat kesalahan manusia. Dan yang terjadi didalam sejarah Panjang penerapan system ekonomi Islam sejak masa Rasulullah, khulafur rasyidin, kekhilafahan berikutnya. Rata-rata inflasi hanya terjadi karena penyebab yang alami. Di zaman Rasulullah Inflasi terjadi akibat berkurangnya persediaan barang karena kekeringan dan peperangan.
Menurut para ekonom islam, inflasi menyebabkan perekonomian suatu negara menjadi buruk, Antara lain menyebabkan gangguan pada fungsi uang terutama fungsi tabungan (nilai simpanan), fungsi pembayaran dimuka, dan fungsi unit perhitungan. Inflasi juga menyebabkan terjadinya Inflasi lagi (self feeding inflation), menyebabkan masyarakat enggan untuk menabung, mendorong perilaku masyarakat untuk berbelanja, terutama terhadap barang-barang yang bukan kebutuhan pokok dan barang tersier. mengarahkan investasi kepada hal-hal yang nonproduktif, yaitu penumpukan kekayaan (hoarding), seperti tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti pertanian, indutri, perdagangan, dan transportasi.
Dalam islam inflasi diatasi dengan mencetak uang dengan jumlah yang rendah/minimal, menerapkan strategi Dues Idle Fund, dan menerapkan kebijakan fiskal. Dan ini mayoritas dilakukan Ketika terjadi inflasi alamiah yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Sedangkan inflasi yang terjadi oleh kesalahan manusia seperti mabuk impor, korupsi, kacaunya sistem politik dan ekonomi yang merupakan akibat dari pemerintah yang tidak bertanggung jawab dapat dicegah secara signifikan dengan penerapan speperangkat system syariat islam secara kaffah dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, hukum dan sangsi, kemaslahatan rakyat, industry, penerangan/media, serta politik dalam negeri dan politik luar negeri berbasis Islam.
Sistem inilah yang akan menyelamatkan rakyat dan manusia secara umum di dunia saat ini dari sempit dan gelapnya kehidupan akibat penerapan ekonomi kapitalisme, maupun sosialisme juga komunisme menuju lapang dan cahayanya sistem ekonomi Islam yang mensejahterakan penuh keberkahan untuk dunia mereka maupun akhirat mereka. Wallahualam