TANJUNG – Puluhan mahasiswa meyambangi kantor DPRD Kabupaten Tabalong, untuk menyampaikan lima tuntutan kepada para wakil rakyat di Graha Sekata, Kamis (14/4).
Kedatangan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa, juga diikuti aliansi masyarakat yang terdiri atas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong, BEM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Muhammad Nafis, Pemuda Muhammadiyah, serta masyarakat umum.
Koordinator Lapangan aksi demo Adam Syamsudin Noor berharap, lima tuntutan kepada wakil rakyat dapat disampaikan ke pemerintah pusat.
“Dalam aksi ini, kita menolak kenaikan bahan pokok, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak kenaikan 11 persen Pajak Pertambahan Nilai (PPN), menuntut transparansi dan keterlibatan masyarakat pribumi dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim), serta menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode,” ujarnya.
Pihaknya menginginkan, dalam enam hari ke depan, lima tuntutan ini dapat ditindaklanjuti oleh pimpinan DPRD Tabalong. “Kalau dalam enam hari ke depan tuntutan tidak ditindaklanjuti, kami akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya.
Ketua DPRD Tabalong H Mustafa mengatakan, pihaknya berjanji menindaklanjuti tuntutan para mahasiswa, dan meneruskannya ke pemerintah pusat. “Apa pun bentuk aspirasi masyarakat yang disampaikan, akan kita tindaklanjuti dan sampaikan,” ujarnya.
Ia sudah menginstruksikan kepada sekretaris DPRD membuat surat kepada pemerintah pusat, dengan melampirkan lima tuntutan tersebut. “Apa yang disampaikan mahasiswa dalam aksi ini merupakan masukan bagi kami,” ucapnya.
Terkait tuntutan kenaikan harga minyak goreng, akan dibahas DPRD Tabalong agar nantinya bisa dibentuk BUMDes, sehingga masyarakat dapat ikut terlibat dan berperan dalam mengelola. Amd