JAKARTA – Tahun ini pemerintah tidak lagi melarang mudik lebaran meski status pandemi Covid-19 belum dicabut. Tidak kurang dari 85 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik lebaran 2022.
“Hasil survei ketiga Badan Litbang Perhubungan yang dilakukan 22-31 Maret 2022, diperkirakan 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran,” Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno di Jakarta.
Dia menjelaskan perjalanan mudik masyarakat tahun ini akan menggunakan berbagai jalur transportasi, baik itu jalur darat, jalur udara hingga jalur laut. Secara kuantitas, jumlah kendaraan pribadi akan mencapai 39,8 juta orang. Terdiri dari mobil pradi sebanyak 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang.
Disusul angkutan darat dengan kendaraan umum 25,7 juta orang. Terdiri dari yang menggunakan bus sebanyak 14,1 juta orang, mobil sewa 6,7 juta orang, mobil travel 4,5 juta orang dan taksi daring 400 ribu orang. Sedangkan pemudik yang menggunakan kereta api diperkirakan mencapai 7,6 juta orang. Adapun pengguna kereta perkotaan (KRL/MRT/LRT) sebanyak 600 ribu orang.
Pemudik yang menggunakan transportasi udara diperkirakan mencapai 8,9 juta orang. Sedangkan pemudik yang menggunakan transportasi air sebanyak 2,4 juta orang. Terdiri dari kapal laut 1,4 juta orang dan kapal penyeberangan 1 juta orang.
Sementara itu, pemudik yang menggunakan sepeda sebanyak 400 ribu orang dan angkutan lainnya 1.000 orang.
Djoko mengatakan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan sekitar 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan kelelahan. Pentingnya mengutamakan keselamatan, sebab keselamatan bisa dihindari selama perjalanan mudik. “Jika tidak ingin celaka, maka pahami resikonya dan hindari atau kendalikan,” kata dia mengakhiri.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama jajarannya meninjau rest area Tol Jakarta- Cikampek KM 57 Jawa Barat, untuk mengecek sejumlah fasilitas menjelang persiapan mudik lebaran tahun 2022.
“Disini bagaimana fasilitas yang dipersiapkan? Posko yang disiapkan seperti apa? Untuk toiletnya disediakan berapa,” kata Menhub Budi bertanya kepada pengelola rest area saat melakukan tinjauan, di Rest Area KM 57.
“Ada penambahan sebanyak 20 kurang lebih fasilitas MCK dan toilet,” jawab Direktur Utama rest Area 57 Widi Wahyu.
Lebih lanjut, Menhub Budi menegaskan pentingnya menambah fasilitas toilet dan sejumlah fasilitas lainnya di kawasan Rest Area, untuk kenyamanan dan keamanan bagi pemudik.
“Jadi memang rest area ini penting bagi pemudik, jadi saya kira kurang butuh untuk ditambah lagi. Karena orang pergi ke rest area untuk istirahat atau pergi ke toilet,” ujarnya.
“Jadi, kalau makin banyak makin cepet juga pesen dari pak PUPR sebelum ninjau toiletnya pak. Minimal 50 toilet,” tambahnya.
Oleh karena itu, Menhub meminta pengelola rest area membangun posko dan pelayanan pusat informasi untuk memaksimalkan sejumlah kebutuhan pemudik di rest area, seperti area parkir, posko makanan dan minuman, disediakan booth vaksinasi dan lainnya.
Menjawab permintaan Menhub, Direktur Utama Rest Area 57 memang sudah menyiapkan skema pengaturan area parkir khusus pemudik, dan disiapkan sejumlah posko.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Korlantas Polri akan melaksanakan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait Pengaturan Lalu Lintas selama Angkutan Lebaran Tahun 2022.
Menhub menjelaskan, ditandatanganinya SKB ini sesuai dengan arahan Presiden yang mengizinkan masyarakat untuk melakukan mudik di Ramadhan lebaran tahun ini dengan cara harus memperhatikan syarat-syarat dan menerapkan protokol kesehatan. lp6/mb06