BANJARMASIN – Puluhan warga Desa Lok Baintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar khususnya para pedagang minta majukan pasar terapung yang lebih baik lagi.
Pasalnya,pada bulan suci ramadhan ini pengunjung yang datang ke pasar terapung Lok Baintan berkurang dari hari biasanya hanya sekitar 1 sampai 2 kapal saja perhari.Sehingga perekonomian masyarakat setempat berkurang.
Alasannya pengunjung mengira para pelaku usaha pasar terapung libur pada bulan suci ramadhan ini,sehingga masyarakat terutama pengunjung tidak datang.
Arbainah pedagang pasar terapung Lok Baintan mengatakan sepinya pengunjung selama ramadhan, sehingga para pedagang pasar terapung sering berebutan pengunjung paling tidak diberikan saling berbagi.
“ Kalau bisa dibina juga kami para pedagang pasar terapung, selain itu berikan juga jaket pelampung,” ujar Arbainah usai mengikuti penyebarluasan Perda Provinsi Kalsel Nomor 4 tahun 2016 tentang pemberdayaan masyarakat dan desadi Cafe & resto Selayang Pandang Jalan Trans Kalimantan Berangas Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala,Selasa (12/4) pagi.
Hal tersebut menjadi perhatian, Anggota DPRD Provinsi Kalsel H Gusti Abidinsyah dengan akan membicarakannya kepada pihak Dinas Pariwisata setempat.
Dengan adanya Perda Provinsi Kalsel Nomor 4 tahun 2016 tentang pemberdayaan masyarakat dan desa sebagai payung hukum masyarakat menggunakannya.
“Memang kondisi pasar terapung Lok Baintan pada bulan ramadhan sepi, disinilah pemerintah harus ada diantara mereka, paling tidak dalam kelanjutannya termasuk bantuan permodalan supaya ini bisa menjadi jembatan kelangsungan Pasar Terapung Lok Baintan bisa berlangsung kedepannya,” ujar H Gusti Abidinsyah.
Terkait bantuan jaket pelampung untuk penumpang itu agar Pemerintah Kabupaten Banjarmemperhatikannya, keselamatan penumpang juga penting.
“Oleh karena itu saya berharap jaket pelampung diperhatikan pemerintah setempat,” harap politisi Partai Demokrat ini.rds