
WAKIL Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengungkap isi pembicaraannya dengan Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando saat menjenguk Ade di rumah sakit.
Kepada Grace, Ade mengaku tak gentar sedikit pun setelah jadi korban pengeroyokan hingga babak belur dalam aksi di DPR oleh massa tak dikenal. Bahkan, dosen FISIP UI itu mengaku akan lebih menggila usai insiden tersebut.
“Tadi dia bilang dengan suara tidak gentar sedikit pun, jangan kalian pikir saya akan takut dan diam, saya justru akan semakin gila setelah ini,” kata Grace lewat akun Instagram pribadinya, Selasa (12/4), seperti dikutip cnnindonesia.com. Namun, dia tak merinci pernyataan Ade tersebut.
Pada kesempatan itu, Grace mengatakan seluruh pengurus dan kader PSI mengutuk aksi kekerasan terhadap Ade. Ia mendesak aktor intelektual di balik insiden itu ditangkap dan dihukum berat.
Berdasarkan saksi mata, kata dia, pelaku pengeroyokan bukan mahasiswa. Sebab, insiden terjadi beberapa saat setelah mahasiswa mulai meninggalkan lokasi aksi di depan gerbang utama kompleks parlemen.
“Kalau melihat video dan bahasa yang mereka pakai, para pelaku adalah kelompok penyusup, orang-orang cacat logika yang sering dikritisi Bang Ade selama ini,” ucap Grace.
Sementara Sekretaris Jenderal PIS, Nong Darol Mahmada menjelaskan, Ade Armando sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit Siloam Semanggi. Dia mengalami pendarahan di bagian otak belakang.
“Hasil CT Scan tadi malam itu menunjukkan bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi,” katanya usai menjenguk Ade di RS Siloam Semanggi, Selasa (12/4). web