
BANJARMASIN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat, selama Ramadhan dan Idul Fitri 1443. Jumlah ini meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2021.
Langkah tersebut dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Imam Subarkah mengatakan, layanan penukaran uang rupiah pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H dilakukan melalui perbankan yang terdiri atas 28 Bank Umum dan 15 BPR. Penukaran dimulai sejak tanggal 4 sampai 28 April 2022.
“Kegiatan tersebut tersebar di 198 titik layanan penukaran, dengan rincian 168 titik layanan bank umum, dan 30 titik layanan BPR,” ujar Imam saat temu wartawan di Rattan Inn di Jalan A Yani Km 5,7 Banjarmasin, Senin (11/4) sore.
Penukaran uang juga bisa dilakukan di Mobil Kas Keliling di Lapangan Kamboja Banjarmasin (depan Kantor Kelurahan Banjarmasin Tengah) pada tanggal 5, 11, 12, 18, 19, 25 dan 26 April 2022. Layanan ini kembali dibuka setelah ditiadakan selama 2 (dua) tahun akibat pandemi.
Sebagai wujud digitalisasi dan untuk menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
“Sebelum melakukan penukaran di Mobil Kas Keliling, masyarakat wajib mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR dengan tautan sebagai berikut https://pintar.bi.go.id,” jelasnya.
Pemesanan menggunakan NIK-KTP dan dapat dilakukan mulai H-7 sampai maksimal pukul 23.00 WITA pada 1 (satu) hari sebelum tanggal pelaksanaan penukaran kas keliling.
Bank Indonesia terus mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Pesan kepada masyarakat agar memperlakukan Rupiah dengan 5 JANGAN (Jangan dilipat, Jangan dicoret, distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta kenalilah ciri-ciri keaslian uang Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang).
Imam menambahkan, momen Ramadhan dan Idul Fitri mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat karena banyak selebrasi yang dilakukan bersama keluarga dan kerabat. Dalam rangka menjaga kemampuan masyarakat, kami menghimbau masyarakat lebih bijak menggunakan uangnya dalam berbelanja.
“Selanjutnya, kami juga mendorong masyarakat untuk berbelanja menggunakan pembayaran non tunai karena lebih aman. Tidak perlu berbelanja berlebihan karena Bank Indonesia dan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah akan senantiasa memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang,” tambahnya. rds