BANJARMASIN – Warga Banjarmasin mengaku resah dengan suara bising dari letusan meriam spiritus, yang dimainkan para anak-anak di kota setempat. Keresahan ini diakibatkan suara dentuman keras yang ditimbulkan, jika pemantik api dari meriam itu ditekan.
“Suaranya lebih keras dari petasan kembang api. Meriam spiritus sangat mengganggu kekhusyukan warga dalam beribadah,” ujar salah satu warga kepada wartawan, Minggu (10/4).
Mainan yang terbuat dari kaleng minuman penyegar ini, beredar bebas di Kota Banjarmasin. Bahkan bisa dibuat sendiri atau memesan secara online.
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito saat menerima laporan tersebut mengatakan, akan menindaklanjuti hal tersebut.
“Kita akan tindaklanjuti laporan masyarakat terkait meriam spiritus. Saya sudah perintahkan semua kapolsek jajaran untuk menindaknya. Ini dinilai sangat meresahkan dan mengganggu ketenangan masyarakat yang menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan, suara meriam berbahan spiritus ini, dibunyikan saat menjelang berbuka puasa atau sehabis sahur. “Jika benar seperti itu, dilakukan penindakan. Masyarakat jangan segan melaporkannya kepada kami,” kata Sabana.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar jangan memainkan petasan karena sudah dilarang. “Semua jenis petasan dilarang, apalagi yang bisa membahayakan masyarakat. Apabila ada yang menjual meriam spiritus di wilayah hukum Polresta Banjarmasin, laporkan saja dan akan ditindak tegas,” pungkasnya. Sam