RANTAU – Mendukung kemajuan sentra cabe rawit Hiyung, Pemerintah Kabupaten Tapin membangun kawasan perkantoran untuk mendukung produksi dan pemasaran hasil poduksi cabe rawit hiyung.
Dengan luas tanam cabe rawit Hiyung yang saat ini sudah mencapai 286 Ha, tersebar di desa Hiyung dan desa Sei utas.
Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pertanian terus bergerak mengembangkan perkebunan rawit Hiyung hingga mencapai 600 hingga 1.000 Ha untuk memenuhi kebutuhanekspor.
Berkat Cabe Rawit Hiyung yang tingkat kepedasanya 17 X lipat dari cabe rawit biasa ini, Kabupaten Tapin berhasil mendapatkan penghargaan top 45 Sinovik dari Kemenpan & RB R tahun 2020.
Tak tanggung – tanggung, keberhasilan dalam pengembangan pertanian Cabe Rawit Hiyung. Hasil olahan cabe rawit hiyung kini siap diexspor ke berbagai negara didunia.
Sejak digelarnya lomba Sinovik oleh Kemenpan RB, Kabupaten Tapin telah beberapa kali mendapatkan penghargaan Top 99 dan kali ini kita mendapatkan top 45 dimana untuk presentasi terakhirnya akan dilaksanakan di negara Swiss.
Seperti yang diutarakan Bupati Tapin, keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua, karena itu apa yang telah kita capai harus dapat kita tingkatkan lagi.
Untuk itulah perkebunan cabe rawit hiyung akan dikembankan lebih luas lagi untuk memenuhi permintaan exspor dan meningkatkan mutu produk olahan cabe rawit hiyung.
Berkat Cabe terpedas nasional inilah, kini Tapin mempunyai produk pertanian unggulan, dimana hasil pertanian komoditi Cabe Rawit ini banyak mensejahterakan masyarakat desa Hiyung dan beberapa desa disekitarnya.
Dinobatkan sebagai cabe terpedas nasional oleh Kementerian Pertanian RI dan telah mendapat sertifikasi sebagai tanaman varietas khas daerah Tapin.
Mendukung pengembangan cabe rawit Hiyung, saat ini desa Hiyung juga telah dijadikan pilot project reforma agraria.
Melalui Badan Pertanahan nasional (BPN) Tapin, pemerintah siap mengawal dan mendampingi desa Hiyung menjadi pilot projeck kampung reforma agraria guna penatan aset dan penataan akses yang dilaksanakan antara Pemda dan BPN Kabupaten Tapin untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat petani cabe rawit Hiyung.
Seperti yang disampaikan Kepala BPN Tapin Agus Sugiono SH MH, pentingnya reforma agraria dalam penataan kembali struktur penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset dn disertai penataan akses ialah untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Rencana pilot projeck kampung reforma agraria yang akan menetapkan desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah sebagai lokasi pilt projeck.
Tercatat beberapa komoditi pertanian Tapin yang saat ini juga maju pesat, selain bawang merah dan cabe rawit Hiyung, komoditi jagung Hibrida dan komoditi jeruk siam banjar yang menadi jeruk termanis nasional juga menjadi komoditi andalan Kabupaten Tapin.
Dari data Dinas Pertanian, berikut hasil produksi komoditi hortikultura yang berhasil dicapai Kabupaten Tapin di tahun 2020 :
1. Produksi Padi di 12 Kecamatan di Kabupaten Tapin, dari sasaran 85.312 Ha, realisasi 85.652 Ha dengan persentase 100,40% dengan hasil panen bulan Januari hingga Desember tercatathasil produksi padi di Tapin dari sasaran 414.897, realisasi sebesar 418.520 dengan persentase 100,87%, produktifitas (KU/HA) dari sasaran 50,24, realisasi 50,46 dengan prosentase 100,0% dan realisasi produksi mencapai 418.520 ton dari sasaran 414.897 ton dengan persentase 100.87%.
2. Komoditi perkebunan jagung dari sasaran tanam 1.500 Ha, realisasi 1.643 Ha, prosentase 19,53%, panen sasaran 1.455 Ha, realisasi 917 Ha dan prosentase 63,02%, produktifitas sasaran 50,72, realisasi 49,47 dengan prosentase 97,52% dan produksi dari sasaran 7,380 ton, realisasi 4.3 ton dengan prosentase 61,64%.
3. Komoditi bawang merah dari sasaran 16,67 Ha, realisasi 4 Ha dengan prosentase 24,00%, sasaran panen 28,74 Ha, realisasi 4 Ha dengan prosentase 13,91 Ha damencatatkan produksi sebanyak 40.5 ton dengan tingkat produktifitas dari sasaran 77,2, realisasi 57,5 dengan prosentase 74,48%.
4. Cabai besar dari tanam 29 Ha, panen 68 Ha, hasil produksi mencapi 445.7 ton dengan produktifitas 65,6.
5. Cabai Rawit mencatatkan produksi sebanyak 8.631 ton dari luas tanam 284.0 hektar dengan luas panen 262 hektar dan produktifitas mencapai 32,9.
6. Cabe rawit Hiyung dari sasaran tanam dan panen 211,6 Ha, realisasi 211,6 dengan prosentase 87,90% dan produksi 279,7 ton, mencatat produksi 1.385 ton dari luas tanam 145 Ha dan luas panen 145dengan provitas 95.5.
6.Komoditi Jeruk Siam Banjar mencatatkan produksi sebanyak 12,551,89 ton dari realisasi luas panen mencapai 706,99 hektar.
7. Komoditi Jahe realisasi tanam 31, 77 Ha dn realisasi panen 59 Ha, produksi mencapai 590 ton.
Sementara itu dari data rekapitulasi luas areal dan produksi perkebunan rakyat tanaman tahunan juga terus berkembang diantaranya jenis komodita karet, kelapa dalam, kelapa sawit, sagu / rumbia dan aren dan menghasilkan wujud produksi lum, buah kering, CPO, tepung dan gula merah. her/mb06