
RANTAU – Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya Presiden RI Ir H Joko Widodo beserta rombongan akhirnya tiba di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan untuk meresmikan Bendungan Tapin di desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kamis (18/2)
Peresmian ditandai dengan mengucapkan Bismillah oleh Presiden RI Joko Widodo dengan disertai menekan tombol sirene.
Kebahagiaan atas diresmikannya Bendungan Tapin oleh orang No.1 di Indonesia ini sangat dirasakan masyarakat terlebih oleh Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM yang hadir bersama Pj Gubernur Kalsel yang hadir pada acara peresmian.
“Bendungan Tapin adalah proyek strategis nasional presiden RI, karena tu sebuah kebanggaan Bendungan Tapin diresmikan langsung oleh Presiden RI,” kata Bupati.
Seperti yang utarakan Bupati Tapin sejak mulai dibangun Bendungan Tapin tahun 2015, pada akhir tahun 2020 Bendungan Tapin selesai dibangun hingga akhirnya diresmikan.
Seperti yang diungkapkan Bupati Tapin, selain untuk irigasi, Bendungan Tapin kedepannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan air bersih. Kedepan dengan akan dibangunnya PLTA 3,3 MW dan menjadi objek wisata tentu akan manfaat bendungan akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
“Jika telah dibangun PLTA tentu dapat membuat Tapin terang berderang dan dapat membantu membantu kebutuhan listrik untuk kabupaten tetangga kita seperti Kabupaten HST dan HSS.” Kata Bupati.
Jika semua dapat diwujudkan, tentu pemanfaatan akan sangat berdampak bagi prekonomian warga. Seperti objek wisata yang berkembang tentu akan membuka usaha – usaha baru dan perputaran uang dimasyarakat akan semakin meningkat.
“Untuk diketahui, dari 5 provinsi di Kalimantan, hanya kita yang diberikan bantuan pembangunan bendungan dan satu – satunya di Kalimantan Selatan, karena itu kita patut bersyukur, artinya dari 5 provinsi yang ada hanya kita yang diberikan bendungan,” ujar Bupati.
Adanya bendungan ini tentunya menjadi contoh terkait kebijakan emerintah dalam pengembangan ekonomi bidang prekonomian dan bermanfaat untuk penerangan, air bersih dan wisata kreatif dan membawa kemaslahatan bagi umat.
Karena menampung 56,77 juta meter kubik air. Bendungan Tapin didesain bertahan hingga ratusan tahun. dan untuk menghindari segala kendala sejak dini. Bendungan Tapin telah memiliki sistem antisifasi bencana berupa sistem informasi peringatan dini penting untuk menjaga keselamatan masyarakat seumpama terjadi kebocoran.
Kebahagiaan dan kebanggaan yang sama juga dirasakan oleh Pj Gubernur Kalsel yang menyatakan sangat mendukung pemanfaatan Bendungan untuk pertanian kedepannya.
“Selain untuk penampungan air, kita berharap Bendungan juga dapat dimanfaatkan untuk irigasi,” kata Gubernur Kalsel Dr Safrizal ZA MSI.
Safrizal mengungkapkan, Bendungan Tapin merupakan proyek strategis Presiden RI yang dibangun melalui dana ABPN yang mencapai 1,4 trilyun rupian dan telah selesai di tahun 2020 oleh Kementerian PUPR.
“Karena itu kunjungan presiden RI menjadi momen bersejarah dan sangat berharga bagi masyarakat Kalsel, karena selain menjadi kebanggaan juga menguatkan moril masyarakat Kalsel yang baru saja diterpa bencana alam banjir,” kata Safrizal.
Safrizal menambahkan, Bendungan Tapin masuk dalam proyek strategis nasional sudah diatur dalam peraturan presiden No.109 tahun 2020 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.
Kedepan sesuai dengan konsep yang ada Bendungan Tapin juga akan memiliki jaringan irigasi yang akan terhubung dengan jaringan irigasi yang ada di Kecamatan Bungur. Dengan luas genangan air 425 Ha, irigas Bendungan Tapin di konsep untuk membantu mereduksi banjir melalui jaringan irigasi yang dapat mengairi 6.000 Ha lahan pertanian. hum/mb06