Membuka Kawasan Terisolasi
BANJARMASIN – Janji Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah, membebaskan masyarakat Kampung Ujung Benteng (Pulau Bromo), Kecamatan Banjarmasin Selatan, dari keterisolasian akhirnya terbayarkan.
Sebuah jembatan sepanjang 100 meter yang membentang dari Kampung Ujung Benteng (Pulau Bromo), Kelurahan Mantuil menuju Jalan Halimau, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan, selesai dibangun dan resmi dioperasionalkan.
Jembatan Antasan Bromo. Begitu namanya. Jembatan ikonik menyerupai Roller Coaster ini diresmikan H Ibnu Sina, Senin (4/12). Memang peresmiannya tidak dilakukan Pemko Banjarmasin dengan hinggar bingar.
Hal ini bukan tanpa alasan. Saat ini di kota berjuluk seribu sungai masih terjadi pandemi Virus Covid-19, untuk menghindari klaster baru virus mematikan asal negeri tirai bambu itu, maka Pemko Banjarmasin melaksanakannya dengan sangat sederhana.
Tidak ada musik, tidak ada tarian, undangan pun dibatasi 30 orang, jadi hanya doa, kemudian penandatangan prasasti serta pengguntingan pita yang dilakukan.
Selanjutnya, seluruh undangan yang terdiri dari Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah, anggota DPRD, Plh Sekda Kota Banjarmasin, para kepala SKPD instansi terkait dan tokoh agama serta masyarakat, kembali ke tempatnya masing-masing.
Menurut H Ibnu Sina, Jembatan Bromo adalah bangunan yang dicita-citakan masyarakat Kelurahan Mantuil sejak 20 tahun lalu. “Alhamdulillah hari ini saya bersyukur kita bisa meresmi kan pemanfaatan pengolahan Jembatan Antasan Bromo, ini cita-cita masyarakat 20 tahun yang lalu dan alhamdulillah hari ini bisa kita wujudkan, infrastruktur ini dibiayai dari APBD Kota Banjarmasin,” ujar H Ibnu Sina, Senin (04/01).
Tak hanya itu, Ibnu juga menyatakan kawasan Jembatan Antasan Bromo tertutup bagi masyarakat umum. “Setelah pembukaan ini, untuk warga kita izinkan melintasi jembatan ini, tetapi untuk pengunjung masih ditutup, karena situasi kita yang masih pandemi ini kita tidak ingin ini menjadi klaster penularan Covid-19,” jelasnya.
Meski demikian, H Ibnu Sina tetap berharap, jembatan tersebut bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh seluruh warga terutama masyarakat yang bermukim di kawasan Kelurahan Mantuil.
Untuk diketahui, Kampung Ujung Benteng (Pulau Bromo), merupakan salah satu pulau di Wilayah Kota Banjarmasin.
Pulau ini berpenduduk sekira 1.250 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) 750.
Keberadaan pulau yang memiliki empat RT ini, diapit oleh Sungai Martapura dan Sungai Ba rito.
Profesi kebanyakan warga Pulau Bromo adalah petani dan buruh bangunan. Sebelum dibangunnya jembatan gantung, akses menuju pulau tersebut menggunakan kapal ferry sekitar 30 menit dan alat transportasi sungai lainnya.
Ketiadaan alat transportasi darat itu, menjadikan selama puluhan tahun warga setempat tidak secara paripurna merasakan denyut pembangunan.
Bahkan, denyut perekonomian, pendidikan dan kesehatan pun menjadi cukup sulit didapatkan warga.
Atas dasar itu, di tahun 2016, Pemerintah Kota Banjarmasin pun bertekad membebaskan masyarakat kawasan tersebut dari keterisolasian.
Ibnu dan Herman pun lalu merencanakan pembangunan jembatan penghubung, antara Kampung Ujung Benteng menuju Jalan Halimau.
Pemancangan tiang pertama tanda dimulainya pembangunan jembatan tersebut dimulai dipertengahan tahun 2020 lalu.
Tepat dipenghujung tahun 2020, pembangunan jembatan yang menelan anggaran APBD murni Kota Banjarmasin senilai Rp45 miliar selesai, dan peresmian jembatan bertipe gantung dengan lebar 2,15 meter, panjang bentang 100 meter, tinggi tower pendekat sisi kanan dan kiri jembatan mencapai 15 meter, dengan dilengkapi ruang terbuka hijau (RTH) itu, dilaksanakan di awal tahun 2021, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina yang ke 46.(dokpim-bjm)