BANJARMASIN – Selain pembangunan ekonomi kerakyatan, program lain yang juga dilakukan Ibnu-Herman adalah pembangunan fisik.
Seperti pembangunan Jembatan Bromo, di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Tak cukup sampai disitu, Pemko Banjarmasin juga membangun Jembatan HKSN yang digarap PT Trias Karya dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan nilai Rp37,1 miliar lebih.
Jembatan tersebut menghubungkan Kelurahan Kuin Cerucuk dan Kuin Utara (HKSN), Banjarmasin.
Kemudian pembangunan Jembatan Kelayan A-Gerilya, Banjarmasin Selatan, dengan total anggaran Rp 12,6 miliar lebih, dikerjakan kontraktor PT Hasrat Jaya Utama, Banjarmasin, dengan konsultan pengawas CV Ramier Jaya Arkananta dari Banjarmasin.
Kemajuan pembangunan fisik di kota berjuluk seribu sungai juga dapat dilihat dari kian berkembangnya RSUD Sultan Suriansyah.
Sejak diresmikan beroperasi pada 24 September 2019, rumah sakit kebanggaan warga Banjarmasin itu kini telah memiliki beberapa pelayanan medis, seperti kegawat daruratan 24 jam, pelayanan instalasi gawat darurat selama 24 jam, pelayanan BPJS, kemudian 12 pelayanan poliklinik yaitu, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidaan dan Kandungan, Poliklinik Bedah, Poliklinik Anak, Poliklinik Saraf, Poliklinik Rehabilitasi Medis, Poliklinik THT, Poliklinik Jiwa, Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Gizi, Poliklinik Patologi Anatomi, Poliklinik Medical Check up, pelayanan pemeriksaan laboratorium, dan ruangan khusus untuk pasien penderita virus Covid-19.
Selain itu, rumah sakit yang terletak di Jalan Rantauan Darat, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu juga dilengkapi dengan peralatan medis dan Sumber Daya Manusia yang cukup memadai. “RS ini ikhtiar dari dua Walikota yakni zaman H Muhidin – H Irwan Anshari dan zaman H Ibnu Sina – H Hermansyah, kemudian berganti-ganti kepala dinas. Oleh karena itu, inilah yang dinamakan pembangunan berkelanjutan, kami meneruskan dan pada akhirnya berbuah manis dengan diresmikannya,” ujarnya, saat menyampaikan sambutannya dalam peresmian rumah sakit tersebut di tahun 2019 lalu.
Untuk kegiatan pelayanan kesehatan dasar yang dimiliki kota ini terdiri dari, 26 Puskesmas, 32 Puskesmas Pembantu, 24 Puskesmas Keliling, 50 Puskesdes, kemudian 354 Posyandu, apotik dan balai pengobatan yang tersebar di seluruh kecamatan.
Pembangunan fisik lainnya yang tak kalah monumentalnya adalah pembuatan taman air mancur menarai, kemudian pembanguan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di bawah Jembatan Banua Anyar, Pembangunan Rusunawa dan Pembangunan Ba lai Latihan Kerja. (dokpim-bjm)