Rabu, Juni 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Laporan Khusus Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 494

by matabanua
22 September 2020
in Advertorial, Banjarmasin, Headlines
0

RS Sultan Suriansyah Menuju Pelayanan Prima

PERLAHAN dan pasti, pembangunan Ru­mah sakit Sultan Suriansyah untuk mem­be­rikan pelayanan kesehatan yang baik kepada mas­yarakat Banjarmasin akhirnya terwujud.

Empat tahun digenjot, RS yang berdiri di jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan ini sudah be­ro­perasipada tanggal 24 September 2019 ya­ng bertepatan dengan Hari Jadi Kota Ban­jar­masin ke 493 lalu. RSUD Sultan Su­ti­an­syah merupakan Rumah Sakit yang ada di ba­wah naungan Pemko Banjarmasin dan telah terakreditasi dengan Tingkat Madya (Bin­tang 3).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juni 2025\18 Juni 2025\5\hal 5\Air mancur saat ujicoba menari pasar lama Banjarmasin.jpg

Air Mancur Pasar Lama Tak ‘Menari’ Lagi

17 Juni 2025
D:\2025\Juni 2025\18 Juni 2025\5\hal 5\Edukasi Pilah pilih sampah dulu sebelum dibuang ke TPA.jpg

Karang Taruna Gelar Penukaran Sampah dengan Sembako

17 Juni 2025
Load More

Pada bulan Desember 2019. ke­mu­dian bekerjasama dengan BPJS sejak bu­lan Januari 2020. RSUD Sultan Su­ri­an­syah memberikan 12 pelayanan dasar serta 24 pelayanan IGD,” kata Ibnu Sina.

RSUD Sultan Suriansy memiliki ko­mit­men memberikan pelayanan kesehatan yang ber­kualitas, berorientasi pada keselamatan pa­sien dan lingkungan serta peduli pada mas­yarakat kelompok khusus yang didukung de­ngan adanya SDM profesional dam mem­be­rikan pelayanan dan dilengkapi dengan pe­ralatan medis yang sesuai dengan ilmu pe­ng­etahuan dan teknologi terbaru yang ber­ba­sis informasi teknologi.

Sesuai dengan perkembangan pelayanan Ru­mah Sakit kelas nasional yang mengarah pada pelayanan terpadu, multi profesional serta komprehensif.

RSUD Sultan Suriansyah berkomitmen un­tuk bekerja dengan standar profesional, men­yediakan Tim mutu spesialis yang ber­kualitas, dan memerikan pelayanan medis ya­ng terbaik sehingga dapat terwujud Friend­ly Abd Careing Hospital menjadi sebuah ke­unggulan bagi RSUD Sultan Suriansyah yai­tu dengan pemanfaatan teknologi ke­dok­ter­an dan peralatan medis terkini. via

Jumlah Wira Usaha Baru Meningkat

PEMBANGUNAN tidak hanya fo­kus pada pembangunan fisik ko­ta semata, tetapi pembangunan ju­ga bisa dilakukan pada pe­ni­ng­atan kualitas sumber daya ma­nu­sia (SDM) yang berdampak pa­da peningkatan ekonomi ke­mas­ya­rakatan.

Dengan SDM yang ber­ku­a­li­tas seperti saat ini maka akan da­pat menghadapi pula masa-ma­sa krisis ekonomi global yang me­nimbulkanbertambahnya jumla pe­ng­angguran.

Bersama dengan Wakilnya Her­mansyah, Ibnu Sina fokus me­ng­gerakkan program Wira Usa­ha Baru (WUB) ini untuk mem­bantu mengembangkan ma­ju­nya UMKM dengan adanya pe­la­tihan serta bantuan per­mo­dal­an hingga pemasaran. “Inginnya me­nggairahkan lagi ekenomi ke­ma­s­yarakat kita, dengan ini me­ra­ngkul UMKM baru bisa mem­bantu mengurangi pe­ng­ang­gur­an,” katanya.

Berjalan empat tahun sejak ke­pemimpinan Walikota Ban­jar­ma­sin H Ibu Sina dan Wakilnya H Hermansyah, program pem­bi­naan Wira Usaha Baru ( WUB) kini sudah mencapai 2.847 Peserta.

Program WUB ini, di­ja­lan­kan tujuh SKPD Pemko Ban­jar­ma­sin yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ke­bu­da­yaan dan Pariwisata, Dinas Pe­mu­da dan Olahraga, Dinas So­si­al, Dinas Pengendalian Pen­du­duk Keluarga Berencana dan Pem­berdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Dinas Ke­tahanan Pangan Pertanian dan Pe­rikanan (DKP3).

Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina menuturkan, adanya prog­ram untuk WUB tersebut di­ha­rapkan mamp memperkuat da­ya tahan ekonomi Ban­jar­ma­sin ini. Apalagi program du­kungan di­berikan stimulus agar eko­nomi mas­yarakat semakin mem­baik.

“Kita ingin usaha WUB juga se­m­akin fokus pada mutu se­hi­ng­ga usaha mereka layak masuk pa­sar nasional seperti mi­ni­mar­ket, atau pamgsa pasar lebih lu­as,” kata Ibnu, usai memberikan ban­tuan peralatan produksi bagi WUB di Pendopo DKP3 Ban­jar­masin.

Ibnu mengatakan tahun ini se­ba­gai dukungan pemerintah dae­rah, pemko tak hanya me­la­ku­kan pembinaan WUB namun ju­ga sedang menggarap pangsa pa­sar khusus produksi para WUB.

“Ini sedang digarap se­ma­cam foodcourt UMKM center se­ba­gai wadah bagi UMKM dan tem­patnya di rumah produksi sa­si­rangan yang dilauncingkan pada hadjad 494,” katanya.

Ia juga menuturkan, se­ban­yak 5.800 UMKM terdiri dari WUL (Wira Usaha Lama) dan WUB masuk binaan pemko Ban­jarmasin. Diantara UMKM ter­se­but sudah mendapatkan ban­tu­an dari Presiden sekitar Rp2,4 Ju­ta per UMKM.

Sementara dari pemerintah ko­ta untuk membantu UMKM da­lam permodalan, kini sedang di­jalankan program Bahuma (Bau­saha Tanpa Bunga) yang di­mu­lai pada September ini. via

Wisata Berbasis Sungai Destinasi Favorit

HIDUPKAN TRANSPORTASI SUNGAI – Pemko giat melakukan pembersihan sungai-sungai dalam upaya menghidupkan kembali transportasi sungai. Walikota H Ibnu Sina bersama warga membersihkan sbuah sungai dalam kota. mb/ist

PADA 24 September 2020 Kota Banjarmasin be­rusia 494 tahun. Usia mendekati lima abad. Se­panjang usia tersebut, kota yang dulunya per­nah menjadi kota bandar dagang atau pintu pe­rekoniman di Kalimantan, kini terus ber­be­nah dalam pembangunan.

TAK meninggalkan kearifan lo­kal dan tetap mengutamakan ke­pen­tingan warganya, Walikota H Ibnu Sina dan Wakilnya H Her­mansyah menjadikan sungai se­ba­gai salah satu urat nadi pem­ba­ngunan kota ini. Dengan me­ng­angkat potensi sungai menjadi daya tarik wisata.

Diantaranya menghidupkan kem­bali pasar terapung tendean atau pasar terapung menara pan­dang yang dinikmati warganya dan para wisatawan dari luar dae­rah. Pasar terapung disini seperti mag­net bagi warga kota karena se­tiap akhir pekan selalu damai oleh pengunjung lokal dan luar dae­rah untuk menikmati suasana wi­sata sungai.

Tak cukup itu, di masa pe­mim­pin ini juga diangkat lagi pa­sar terapung muara kuin yang du­lu­nya sangat populer sebagai ciri khas warga sungai Banjarmasin. Pa­sar terapung muara kuin ini bisa ditemui pasa sabtu dan minggu pagi.

Singkron dengan pem­ba­ng­un­an pariwisata, Pemko juga me­nggarap pembangunan ka­was­an pinggiran sungai. Senada de­ng­an aliran sungai yang menjadi urat nadi warganya, maka dua pe­mimpin ini menata rumah di pi­nggiran sungai menjadi lebih enak dipandang.

Perumahan yang ada ditepian su­ngai tak dirobohkan malahan di­percantik dengan memberikan cat dengan wrna seragam. Pe­ru­mahan dipinggiran sungai itu, di­sebut kampung hijau dan kam­pu­ng biru.

Destani wisata lain juga bermunculan, di­an­ta­ra­nya yakni Wisata Selanjung Kam­pung Sungai Biuku yang terletak di kelurahan Sungai Andai, Ke­ca­matan Banjarmasin Utara. Mes­ki tidak seramai wisata la­in­nya namun Selanjung Kampung Su­ngai Biuku ini bisa menjadi al­ter­natif destinasi wisata keluarga ya­ng mengasyikan. Apalagi di wi­sata ini tidak dipungut bayaran alias gratis.

Selain itu akses menuju ke tem­pat ini juga tidak terlalu jauh han­ya sekitar 4 kilometer dari ta­man Siring Nol Kilometer Ban­jarmasin. Objek wisata ini sangat me­nonjolkan keasrian sungai dan pe­mukiman warga setempat se­bagai penduduk khas budaya Ban­jarmasin yang berada di­ban­taran sungai.

Ditambah suasana pe­man­da­­ngan aliran sungai yang ber­sih dan rimbunnya pepohonan serta ju­kung rental membuat wi­­sa­tawan yang datang kesana be­tah ber­tahan untuk me­ng­ha­bis­kan wak­tu dan meng­hi­la­ng­kan penat.

TAMBAH WUB – Walikota Ibnu Sina fokus menggerakkan program Wira Usaha Baru (WUB) ini untuk membantu mengembangkan majunya UMKM dengan adanya pelatihan serta bantuan permodalan hingga pemasaran. Ibnu Sina ketika mengunjungi perajin telur asin. mb/ist

Secara swadaya masyarakat se­tempat mendandani objek wi­sata dengan hias dan mem­per­can­tik ornamen kawasan S­e­lan­jung Desa Sungai Biuku agar le­bih menarik pengunjung. Bahkan ob­jek wisata itu dibuat lebih me­narik lagi dengan di­tam­bah­kan­nya Gapura atau pintu gerbang se­lamat datang yangbaru-baru ini diresmikan oleh H Ibnu Sina.

Kini, Kota Banjarmasin juga me­miliki objek wisata berbasis su­ngai, yakni Kampung Biru ya­ng berada di Kelurahan Kam­pung Melayu, Kecamatan Ban­jarmasin Timur, Kota Ban­jar­masin.

Kampung Biru salah satu wi­sa­ta yang berada di kota Ban­jar­masin, tepatnya di kelurahan Kam­pung melayu Kota Ban­jar­ma­sin, bisa jadi destinasi pilihan wi­satawan ketika berkunjung ke kota Banjarmasin.

Wisata yang baru mulai di­ke­m­bangkan dalam beberapa ta­hun terakhir ini, memiliki pe­man­da­ngan khas Sungai Martapura de­ngan nuansa deretan puluhan ru­mah yang berwarna biru.

Kemudian, juga terdapat wi­sata Kampung Hijau, Sungai Bilu ya­ng berada di Kecamatan Ban­jar­masin Timur. Pemerintah Kota Ban­jarmasin berhasil menyulap Kam­pung Wisata Hijau di Sungai Bilu menjadi pusat jajajan.

Keberhasilan peningkatkan ka­wasan wisata di Sungai Bilu ini ditandai dengan banyaknya kunj­ungan wisatawan di setiap Mi­nggu pagi, baik berasal dari da­lam kota maupun masyarakat ya­ng berasal dari berbagai daerah, harga kuliner yang dijual di­sana bahkan terbilang sangat terjangkau. karenanya objek wi­sata tersebut banyak mendapatkan kun­jungan. via

Impian Warga Pulau Bromo Akhirnya Terwujud

PEMBANGUNAN JEMBATAN PULAU BROMO – Inilah impian warga Pulau Bromo yang sebentar lagi akan terwujud. Setelah belasan tahun menanti, akhirnya Pemko Banjarmasin mulai melaksanakan pembangunan Jembatan Pulau Bromo. Sekitar 1.500 KK termasuk juga yang ada di Mantuil dengan adanya jembatan ini aktivitas mereka tidak terganggu lagi dengan pasang surut air sungai. Walikota H Ibnu Sina ketika pemancangan tiang pertama. mb/ist

PEMBANGUNAN fisik yang men­jadi prioritas lima tahun me­mimpin yakni membangunkan sa­rana transportasi yang nyaman ba­gi warga pinggiran.

Warga Pu­lau Bromo kini menjadi fokus uta­ma pembangunan dimana te­ng­ah dibangun jembatan pe­ng­hu­bung antara pulau Bromo dan Man­tuil Kecamatan Ban­jar­ma­sin Selatan.

Membangunkan sebuah jem­batan dengan panjang ben­ta­ng 100 meter dan lebar 2,5 me­ter angat ideal untuk mem­bu­ka isolasi warga di pulau bro­mo yang selama ini me­ng­an­dal­kan penyeberangan kapal fery.

Apalagi keinginan memiliki ja­lur transportasi darat menuju ko­ta Banjarmasin tersebut sudah di­impikan warganya selama 15 ta­hun. Walikota Banjarmasin H. Ib­nu Sina memprioritaskan pem­ba­ngunan jembatan tersebut agar tun­tas dalam tahun 2020 ini.

Saat pemancangan tiang per­tama jembatan, Ibnu Sina meng­ungkapkan pembangunan jem­batan Pulau Bromo adalah un­tuk mewujudkan aspirasi war­ga setempat. Menurut Ibnu, dalam pro­ses pembangunan dari rencana dan sosialisasi mendapatkan du­ku­ngan penuh warga setempat.

“Ini adalah mimpi puluhan ta­hun dari warga yang terwujud. Se­kitar 1.500 kepala keluarga KK yang ada di sebelah sana, ter­ma­suk juga yang ada di Man­tuil dengan adanya jembatan ini ak­tivitas sehari-hari mereka tidak ter­ganggu lagi dengan pasang su­rut air sungai,” ujarnya.

Penggarapan pembangunan jem­batan tersebut sangat serius di­lakukan Pemko Banjarmasin. Se­gala aspek selalu di­per­hi­tu­ng­kan dengan matang bersama pihak konsultan perencana dan kon­traktor pelaksana, termasuk ma­salah kemungkinan adanya per­geseran kontruksi mengingat Kota Banjarmasin merupakan ka­wasan rawa.

Ia berharap, dengan di­lak­sa­nakannya pembangunan jem­bat­an tersebut, selain akan mem­perlancar akses transportasi da­rat masyarakat yang berimbas pa­da peningkatan perekonomian war­ga, juga bisa menjadi ladang amal jariyah semua pihak yang terlibat dalam pembangunannya.

“Mudah-mudahan ini men­jadi amal jariyah bagi kita se­mua, dan mudah-mudahan akan kita wariskan kepada generasi be­rikutnya,” ucapnya.

Selain melaksanakan pem­ba­ngunan jembatan di kawasan Pu­lau Bromo, tahun ini Pemko Ban­jarmasin juga melaksanakan pem­bangunan akses pen­g­hu­bu­ng jalan di beberapa tempat di ka­wasan Kecamatan Ban­jar­ma­sin Selatan dan di Kecamatan Ban­jarmasin Utara, diantaranya di Jalan Gerilya (Jembatan Ke­la­yan 4) dan Jembatan HKSN di kawasan Kuin Cerucuk, Ke­ca­matan Banjarmasin Utara. via

Ibnu Sina dan Hermansyah Berhasil Wujudkan Kota Baiman

INFRA­STRUKTUR – Selama kepemimpinan, Ibnu Sina dan Hermansyah memberi perhatian lebih untuk pembangunan infrastruktur termasuk jembatan. mb/ist

DIBAWAH kepemimpinan Wali Ko­ta Ban­jarmasin H Ibnu Sina dan Wakil Wa­li­kota H He­r­man­syah yang dimulai pada 17 Feb­ruari 2016 lalu, dua pemimpin ini langsung bergerak me­re­a­li­sa­si­kan visi mi­si pembangunan me­reka yakni me­wu­jud­kan kota Ban­jarmasin yang Barasih dan Nya­­man (Baiman).

Sejak itu hingga kini lebih da­ri empat ta­hun telah bersama – sa­ma bahu mem­bahu mem­ba­ng­un ibukota Kalimantan Se­la­tan ter­se­but agar menjadi kota sungai ya­­ng terindah.

Upaya mereka pun kini su­dah terlihat pe­ru­bahan dalam pem­ba­ngunan, terutama pa­da pem­ba­ngunan infrastruktur, pen­did­ikan, ekonomi dan kesehatan hi­ngga pa­d­a kebiasaan mas­ya­ra­kat terhadap ling­ku­ngan. Tidak hanya itu,berbagai ino­vasi-ino­va­si juga berhasil di­lun­cur­kan hingga me­ng­hasilkan ban­yak menuai penghargaan.

Salah satunya inovasi yang sa­ngat po­pu­ler dan kini banyak di­contoh daerah yak­ni inovasinya d­i­et kantong plastik ya­ng mem­be­rikan perubahan terhadap pola pi­­kir warganya terhadap ling­ku­ngan.

Semula inovasi ini menuai ban­yak pro dan kontra namun se­ta­hun berjalan inovasi ya­ng di­per­kuat lagi dengan perwali no­mor 18 tahun 2016 tentang ‘La­ra­ngan me­ng­gu­nakan kantong plas­tik bagi Ritel dan To­ko Mo­dern’ tersebut mengangkat na­ma kota Banjarmasin dikenal di dunia.

Bahkan Ibnu Sina men­da­pat­kan ke­hor­matan untuk menjadi sa­lah satu pem­bi­cara dalam ke­gi­atan Civic Engagement 4.0 In­ter­national di Jateng karena hanya Ban­­jarmasin yang berhasil me­ne­rapkan ino­vasi diet plastik ter­sebut.

“Banjarmasin memberanikan ini un­tuk mengambil langkah ma­ju untuk me­la­rang penggunaan kan­tong plastik dan itu tidak han­ya semua kota di Indonesia ta­pi ko­ta dunia mengakui, artinya ke­ber­­ha­silan ini berkat dukungan war­ganya dan ker­ja sama antara pro­pinsi pusat dan Ke­men­trian me­ngangkat nama kota Ban­jar­ma­sin,” ungkap Ibnu Sina.

Selanjutnya, sarana dan pra­sa­rana atau in­frastruktur dapat di­ka­takan pada kota ya­ng berjuluk ser­ibu sungai ini sudah ti­dak ada la­gi jalan berlubang baik itu di­te­­ngah kota dan lingkungan pe­ru­mahan.

Kemudian perbaikan jem­bat­an dan ti­ti­an yang akhirnya mem­be­rikan kenyaman ba­gi war­ga­nya. Tak hanya itu, pem­ba­ng­un­an trotoar serta perkantoran hi­ngga se­ko­lah – sekolah yang ra­mah difabel.

“Dalam empat tahun ini, fo­kus juga de­ngan sarana dan pra­sa­rana, pem­ba­ng­un­an akan tuntas ta­hun ini untuk jalan A. Yani, pen­yesuaian trotoar dengan buil­di­ng road untuk ramah difabel,” ka­ta­nya.via

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA