
KANDANGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (BPBD HSS) melaporkan, data sementara korban banjir sebanyak 4.180 jiwa warga yang terdampak dan 38 unit rumah rusak akibat banjir sejak Sabtu (27/12) hingga Senin (29/12).
Kepala Pelaksana BPBD HSS Kusairi mengatakan, pemutakhiran data dilakukan per Minggu (28/12), dan saat ini petugas masih di lapangan untuk menghimpun data terbaru. “Hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Kondisi terakhir, air sudah surut,” ujarnya, Senin (29/12).
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD HSS, banjir merendam hampir seluruh wilayah Kota Kandangan, meliputi Kelurahan Kandangan Barat, Kandangan Utara, Kandangan Kota, Jambu Hilir, serta Desa Amawang Kiri Muka, dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.161 jiwa di kawasan tersebut.
Selain wilayah perkotaan, lanjut dia, banjir dan cuaca ekstrem juga berdampak di Kecamatan Loksado dan Padang Batung.
BPBD HSS melaporkan, wilayah yang mengalami dampak terparah, antara lain Desa Tumingki (Loksado), Desa Maliningin, Desa Batu Bini, dan Karang Jawa Muka di Kecamatan Padang Batung, serta hampir seluruh wilayah Kota Kandangan.
Kusairi menjelaskan, banjir di picu curah hujan tinggi yang terjadi dalam durasi cukup lama, sehingga debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga.
Di Kecamatan Loksado, banjir dan cuaca ekstrem mengakibatkan kerusakan rumah warga, fasilitas umum, serta infrastruktur. Di Desa Tumingki, Dusun Datar Mangkung, satu unit rumah warga dilaporkan rusak berat hingga hanyut, 24 unit rumah terdampak banjir dan berlumpur, serta satu unit jembatan penghubung mengalami kerusakan.
Sementara, pendataan lanjutan di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado mencatat 19 jiwa terdampak banjir, sehingga total keseluruhan warga terdampak di Kabupaten HSS menjadi 4.180 jiwa. Di desa tersebut, delapan unit rumah warga terdampak, masing-masing enam rumah di RT 03 dan dua rumah di RT 04.
Selain rumah warga, banjir di Desa Lumpangi juga merendam sejumlah fasilitas publik, antara lain Kantor Urusan Agama (KUA) Loksado, SDN Lumpangi, TK Pelangi Kantauan, dan TK Alquran, dengan kondisi peralatan elektronik serta buku pelajaran terendam air.
BPBD HSS juga melaporkan kejadian tanah longsor di Kecamatan Loksado, yakni di dekat perbatasan Panggungan yang sempat menutup badan jalan serta di RT 04 Desa Lumpangi yang mengakibatkan sebagian ruas jalan terdampak.
Kusairi menyampaikan, hingga saat ini kerusakan dan kerugian material masih dalam proses pendataan, sementara BPBD bersama pemerintah kecamatan, desa, dan relawan terus melakukan pemantauan lapangan serta kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem lanjutan.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor, meskipun kondisi air saat ini sudah mulai surut,” pungkasnya. ant

