
BANJARMASIN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin melatih sejumlah mahasiswa tentang pembahasan masalah fatwa di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Ketua MUI Kota Banjarmasin Habib Ali Khaidir Al-Kaff di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan, kegiatan tersebut memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana membedah sebuah masalah yang lagi hangat di daerah ini.
“Seperti membahas masalah aliran sesat dari ajaran Islam yang makin marak saat ini,” ujarnya.
Kegiatan yang dimotori Komisi Fatwa MUI Kota Banjarmasin ini, ucap dia, mengungkap bagaimana proses membahas masalah yang harus diselesaikan MUI melalui penetapan fatwa secara benar dengan berpedoman pada Al-Quran dan Hadist.
Dinyatakan dia, bahtsul masail terkait perkara agama di tengah masyarakat bisanya dilakukan para ulama di pesantren.
“Tentunya penting juga para mahasiswa mengetahui secara lebih jauh terkait itu, apalagi mereka yang mengenyam pendidikan tinggi agama Islam, sebab mereka akan menjadi cendekiawan Muslim selanjutnya,” ujar Habib Ali.
Ketua Bidang Fatwa MUI Banjarmasin Dr.Ahmad menyatakan, para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan pengalaman yang berarti membahas sebuah masalah hingga menjadi fatwa.
“Selama ini mereka berkutat kegiatan akademik, meskipun sebagian ada yang mempelajari itu,” ujarnya.
Kegiatan ini, ungkap dia, tidak hanya diikuti mahasiswa UIN Antasari, tapi juga mahasiswa perguruan tinggi agama lainnya di Banjarmasin.
Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Banjarmasin Muhammad Syarif Fahriyadi menambahkan, salah satu bahtsul masail yang jadi sampel, antara lain penggunaan kalimat bismillah pada surah Al-Fatihah saat sholat.
“Coba kita bahas bersama di sini,” ujarnya. ant

