
KOTABARU – Wakil Bupati Kotabaru Syairi Mukhlis SSos meninjau lokasi musibah kebakaran yang melanda pemukiman di Desa Berangas, Kecamatan Pulau Laut Timur, sekaligus memimpin penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak, Rabu (17/12) siang.
Pada kesempatan itu, Wabup Syairi menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada korban kebakaran. Menurutnya, kehadiran pemerintah bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata kepedulian yang berkelanjutan.
“Musibah kebakaran sering terjadi di Kabupaten Kotabaru. Minggu kemarin di Desa Geronggang ada 24 unit rumah yang terbakar, kemudian tadi malam di Desa Berangas, tentu ini menjadi perhatian pemerintah daerah atas musibah yang terjadi. Pemerintah daerah responsif untuk hadir di tiap musibah baik dalam rangka setelah kejadian ataupun nanti pada pemulihan bencana,” ucapnya.
Ia juga mengevaluasi terkait musibah kebakaran tersebut, seperti kondisi pemadam kebakaran yang tidak ada di kecamatan dan desa.
“Minimal 2026 kita pengadaan pemadan kebakaran, satu kecamatan satu alat pemadam kebakaran lengkap. Kita persiapakan dulu dalam rangka mengantisipasi dan ketika terjadi bencana kebakaran terjadi minimal yang ada di kecamatan siap untuk tanggap lebih cepat sebelum pemadam dari kabupaten meluncur,” jelasnya.
Sementara, Plt Camat Pulau Laut Timur Leilaneranti Arsyana melaporkan, kebakaran terjadi di Desa Berangas RT 03 dan menyebabkan sembilan rumah terdampak.
“Ada sembilan rumah yang terdampak. Untuk pemadaman pertama dibantu masyarakat sekitar Desa Berangas, kemudian Polsek dan Koramil Pulau Laut Timur, disusul BPK, relawan dan tim damkar dari Satpol-PP dan Damkar Kabupaten Kotabaru,” ujarnya.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah, lanjut dia, bantuan darurat yang disalurkan mencakup kebutuhan pokok, perlengkapan alat tidur dan lainnya, kemudian penyerahan bantuan pembangunan rumah baru yang masing-masing mendapat Rp 50 juta.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), antara lain dinas perumahan rakyat, permukiman, dan pertanahan, dinas sosial (Dinsos), serta badan penanggulangan bencana daerah (BPBD). nia

