
MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) dan Dinas Pertanian (Distan) menggelar lomba ikan hias cupang dan tanaman hias anggrek.
Kegiatan yang difasilitasi dua instansi tersebut bertujuan mendorong ekonomi kreatif berbasis hobi. Ratusan peserta mengikuti lomba yang digelar di Aula Serba Guna Indrasari Kecamatan Martapura itu, Sabtu.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ikan Nasional dan menyambut Hari Nusantara,” ujar Bupati Banjar Saidi Mansyur diwakili Kepala DKPP Banjar Sipliansyah Hartani usai membuka acara.
Menurut Sipliansyah, Pemkab Banjar terus mendorong minat masyarakat terhadap sektor perikanan hias dan hortikultura, baik sebagai hobi maupun langkah untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sipliansyah menuturkan, Kabupaten Banjar memiliki kekayaan sumber daya alam luar biasa sektor perikanan yang menjadi habitat spesies endemik bernilai tinggi, seperti Arwana Super Red, Ikan Jalai, hingga cupang alam.
“Pemkab berkomitmen mendorong sektor ini. Lomba ikan hias cupang bukan hanya adu keindahan, tetapi juga memiliki beberapa tujuan seperti aspek ekonomi, psikologi, dan juga pelestarian ikan,” ungkapnya.
Ditekankan, lomba cupang, juga diramaikan dengan kontes tanaman hias anggrek sebagai simbol sektor pertanian dan perikanan bisa berjalan beriringan dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis hobi.
“Kegiatan ini bentuk apresiasi kepada pelaku usaha mikro, pembudidaya, dan penghobi. Semoga bisa menjadi wadah silaturahmi, saling bertukar pengetahuan, serta membuka jejaring bisnis baru,” harap Sipliansyah.
Ketua panitia Lomba ikan hias Cupang Hamdani mengatakan peserta lomba berasal dari komunitas, pebisnis, penggiat hingga masyarakat umum, dengan sejumlah kategori lomba dengan penilaian dari juri yang berpengalaman.
Sementara itu, Kepala Distan Banjar Warsita mengatakan, peserta lomba anggrek mencapai 78 orang mayoritas membawa tanaman hasil budidaya lokal, meski ada pula peserta dengan membawa tanaman dari luar daerah.
“Rata-rata anggrek dari pembudidaya di Banjar, meski ada tanaman dari luar, yakni Makassar. Soal kriteria penilaian anggrek meliputi kelangkaan spesies, kekompakan pertumbuhan, dan kondisi fisik tanaman,” katanya. ant

