Mata Banua Online
Rabu, Desember 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Baju Impor Bekas Tembus 3.600 Ton

by Mata Banua
2 Desember 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Desember 2025\3 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 03 Desember\Kiri.jpg
IMPOR BEKAS – Sejak Januari hingga Agustus 2025, baju impor bekas mencapai 1.800 ton. Sedangkan sepanjang 2024 lalu menembus 3.600 Ton.(foto:mb/ant)

JAKARTA – Menteri Usaha Mikro, Ke­cil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan 3.600 ton baju impor bekas masuk ke In­do­nesia sepanjang 2024.

Ia mengatakan jumlah baju impor be­kas yang masuk RI bertambah tiap ta­hunnya. Pada 2021, baju impor bekas yang masuk Indonesia hanya 7 ton. Pa­da 2022, yang masuk Indonesia men­­capai 12 ton.

Berita Lainnya

D:\2025\Desember 2025\3 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 03 Desember\master 7.jpg

Harga Emas Naik

2 Desember 2025
Berburu Wajib Pajak: Beban Rakyat di Tengah Krisis Anggaran

BPS Sebut Impor Beras Tembus 364 Ribu Ton

2 Desember 2025

“(Pada) 2023 yang masuk In­do­nesia masih sama 12 ton, 2024 baju im­por bekas yang masuk Indonesia 3.600 ton,” katanya dalam acara Rapat Pi­m­pinan Nasional (Rapimnas) Kamar Da­gang dan Industri (KADIN) In­do­ne­sia di Park Hatt, Jakarta.

Sementara itu, sejak Januari hingga Agus­tus 2025, baju impor yang masuk RI sudah mencapai 1.800 ton.

Tak hanya baju impor bekas, pasar do­mestik juga dibanjiri produk impor tan­pa merek yang kemudian diberikan cap di Indonesia atau yang dikenal de­ng­an white lbel. Ia mengatakan white la­bel sangat sulit dilacak.

Maman mengatakan selama produk itu masuk membanjiri pasar domestik, UMKM Indonesia akan kalah saing mes­ki diberikan pembiayaan besar atau pe­latihan yang hebat. “Selama la­pa­ng­an­nya belum bisa disterilisasi, enggak akan mungkin UMKM akan bisa sur­vive,” kata Maman.

Maman mengatakan produk impor yang masuk Indonesia beragam, bah­kan ada batik dari China. Ada juga jam ta­ngan yang diimpor dari China tapi di­beri label Indoesia.

“Barang-barang China produknya ma­suk Indonesia enggak perlu lewat se­r­tifikasi perizinan segala macam, sea­kan-akan barang dari luar itu udah pasti maha benar dengan segala firmannya,” ujar Maman.

Di sisi lain, produk UMKM lokal ha­rus bersaing dengan melewati ber­bagai prosedur perizinan. “Kalau ba­rang Indonesia, UMKM lokal, harus le­wti ngurusin sertifikat halal, terus SNI (Stan­dar Nasional Indonesia), (izin) BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Ma­kanan), dan lain sebagainya,” te­ra­ng­nya. cnn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper