Mata Banua Online
Rabu, Desember 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

BPS Sebut Impor Beras Tembus 364 Ribu Ton

by Mata Banua
2 Desember 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) me­ng­ung­kap­kan data impor komoditas beras yang menunjukkan ma­sih tingginya permintaan beras dari luar negeri un­tuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Tercatat pada Januari-Oktober 2025, jumlah impor beras mencapai sekitar 364 ribu ton.

Berita Lainnya

D:\2025\Desember 2025\3 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 03 Desember\master 7.jpg

Harga Emas Naik

2 Desember 2025
D:\2025\Desember 2025\3 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 03 Desember\Kiri.jpg

Baju Impor Bekas Tembus 3.600 Ton

2 Desember 2025

“Pada Oktober 2025, impor beras me­n­capai 40,7 ribu ton dengan nilai 19,1 juta dolar AS. Sepanjang Januari hi­ngga Oktober 2025, impor beras men­capai 364,3 ribu ton dengan nilai 178,5 juta dolar AS,” ungkap Deputi Sta­tistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta.

Pudji menerangkan impor ko­mo­di­tas beras diperoleh dari berbagai ne­gara, terutama negara Asia Tenggara/ASEAN seperti Thailand dan Myan­mar. “Negara asal utama impor beras se­p­anjang Januari-Oktober 2025 adalah Myanmar, Thailand, dan India,” tu­tur­nya.

Diberitakan sebelumnya, pe­me­rin­tah terus menggemborkan semangat swa­sembada pangan sebagai upaya men­ciptakan kedaulatan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan beras im­por satu liter pun tidak boleh masuk ke Indonesia meskipun harga in­ter­na­sional sedang turun, sebagai bukti ke­se­riusan menjaga swasembada pangan na­sional secara berkelanjutan.

“Satu liter pun (beras impor) eng­gak boleh masuk di Indonesia,” kata Amran seusai rapat kerja dengan Ko­misi IV DPR RI di Jakarta.

Menjelang akhir tahun, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan stok cadangan be­ras pemerintah (CBP) secara nasional men­capai 3,8 juta ton sehingga pasokan un­tuk kebutuhan masyarakat dapat ter­penuhi dengan aman menjelang akhir ta­hun tanpa perlu impor.

“Ini menunjukkan stok ini cukup un­tuk kesiapan beras sampai nanti akhir ta­hun bahkan sampai awal tahun 2026. Jad­i masyarakat tidak perlu bimbang dan ragu karena stok beras kita men­cu­kupi dan tidak perlu adanya lagi im­por-impor dari mana pun,” kata Rizal di Jakarta.

Ia menjelaskan Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan capaian swa­sembada beras Indonesia dalam ber­bagai forum internasional, termasuk PBB dan KTT G20. Rizal menegaskan mas­yarakat tidak perlu khawatir me­ng­enai ketersediaan beras karena stok ya­ng dimiliki Bulog mencukupi dan pe­m­erintah tidak memerlukan impor beras da­ri negara mana pun untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Selain itu, menurut dia, kemampuan pe­tani Indonesia semakin meningkat ber­kat pemanfaatan teknologi yang lebih ma­ju, sehingga produktivitas padi nasi­onal tahun 2025 diproyeksikan men­ca­pai 34,77 juta ton berdasarkan la­por­an BPS. rep/mb06

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper