
BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin Kampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) Tahun 2025 , di Banjarmasin Creative Hub, Senin (1/12) siang.
Mengangkat tema ‘Kita Punya Andil Kendalikan Ruang Aman’, kampanye ini lebih menegaskan sikap adaptif pemerintah terhadap isu kekerasan berbasis gender. Selain itu, dikemas berbeda dengan pameran interaktif berupa photo-voice dan video-voice PKM-RSH hasil kolaborasi dengan mahasiswa/i Psikologi.
“Kita memperingati Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Bagi kita tentang kekerasan terhadap perempuan ini adalah perkara yang tidak bisa kita toleransi,” tegas Yamin, didampingi Ketua TP PKK Hj Neli Listriani.
Menurutnya, edukasi dan pemahaman yang jelas kepada masyarakat, khususnya sebagai upaya pencegahan dan penolakan terhadap segala bentuk perilaku kekerasan.
“Kita berharap kampanye HAKTP dilakukan segenap stakeholder termasuk seluruh masyarakat harus memberikan dukungan untuk bisa menegakkan yang namanya anti kekerasan terhadap perempuan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Banjarmasin, M. Ramadhan menuturkan bahwa data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Banjarmasin lima tahun terakhir trennya terus meningkat.
“2019 ada 57 kasus, 2020 (77), 2021 (91), 2022 (156), 2023 (132), hingga 2024 itu ada 180 kasus yang diterima, bahkan di sepanjang tahun ini saja sudah ada 168 laporan yang masuk, ini tentu jadi perhatian serius,” ungkapnya
Dijelaskannya lagi, dari total korban yang ditangani, 75% adalah perempuan dewasa dan perempuan anak-anak, sementara 25% adalah laki-laki.
Tentunya, seirama dengan tema ini terus mengupayakan kenyamanan serta perlindungan terhadap perempuan dan anak. “Banyak kita sampaikan kanal-kanal pengaduan melalui beragam sinergi, maka semakin juga yang dapat kita tangani, terbanyak masuk dalam upaya mencegah, sebagai jembatan deteksi dini untuk para korban agar menjadi pulih dan kuat kembali. Kemudian pelakunya ditangkap dan diberikan hukuman seberat-beratnya. Ini yang jadi perhatian utama kita,” jelasnya.
Menurutnya, dalam upaya perluasan pencegahan, saat ini pihaknya telah melaksanakan sejumlah program, termasuk salah satunya peningkatan status kelurahan menjadi Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA) yang kini jumlahnya sudah ada 11. “Kami optimis dalam 5 tahun, seluruh kelurahan di Kota Banjarmasin akan menjadi KRPPA,” terangnya.
Tak hanya itu, sosialisasi perlindungan pekerja perempuan, serta pelatihan pencegahan dan penanganan kekerasan yang melibatkan masyarakat dan guru, sebagai upaya memperluas kapasitas publik juga akan terus digencarkan.
Hal itu, semakin menegaskan pentingnya peran seluruh stakeholder dan masyarakat. “Pastinya apabila ada kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan kerja kita, segeralah dilaporkan dan insyaallah akan segera kita tangani semaksimal mungkin,” tutupnya. via

