Mata Banua Online
Jumat, November 21, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemkab Tabalong Terapkan Batas Pembelian Pertamax

by Mata Banua
20 November 2025
in Indonesiana, Tabalong
0
D:\2025\November 2025\21 November 2025\2\Pemkab Tabalong Terapkan Batas Pembelian Pertamax.jpg
BUPATI Tabalong H Muhammad Noor Rifani saat memimpin rakor menanggapi isu kelangkaan BBM jenis Pertamax bersama PT Pertamina Patra Niaga dan para pengusaha SPBU, Kamis (20/11). (Foto:mb/yan)

TANJUNG – Menanggapi isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama PT Pertamina Patra Niaga yang hadir melalui Zoom Meeting dan para pengusaha SPBU di Bumi Sarabakawa, Kamis (20/11).

Adapun hasil dari rapat tersebut telah disepakati melalui penandatanganan berita acara antara Pemkab Tabalong dan pengusaha SPBU untuk membatasi pembelian Pertamax.

Berita Lainnya

Dispersip Tabalong Gelar Story Telling

Dispersip Tabalong Gelar Story Telling

20 November 2025
D:\2025\November 2025\21 November 2025\2\Kanwil DJBC Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal.jpg

Kanwil DJBC Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal

20 November 2025

“Tadi telah disepakati untuk pembelian Pertamax roda dua maksimal Rp 70 ribu, sedangkan roda empat Rp 300 ribu. Waktu penjualannya juga ditentukan, untuk Pertamax dari pagi hingga siang, sedangkan Pertalite dari sore ke malam,” ucap Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani.

Haji Fani –sapaan akrabnya– mengungkapkan, sesuai penjelasan dari pihak Pertamina Patra Niaga, penyebab adanya kelangkaan ini karena banyaknya pengguna Pertalite yang berpindah ke Pertamax.

“Jadi awalnya mulanya ini gara-gara adanya isu bahwa Pertalite bisa merusak mesin, tetapi setelah di cek isu tersebut tidak benar,” ujarnya.

Ia menambahkan, terkait stok Pertamax sendiri ternyata tidak ada masalah, hanya saja memang permintaan saat ini sangat tinggi.

“Pertamina juga tadi menjelaskan bahwa tidak ada pengurangan stok Pertamax, hanya saja permintaannya yang sangat meningkat,” ungkapnya.

Bupati juga menyoroti beberapa oknum pelangsir yang menaikan harga Pertamax yang awalnya Rp 15 ribu per liter menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.

“Jangan terlalu menaikan harga terlalu tinggi. Memang wajar untuk melakukan kenaikan tetapi jangan terlalu besar, karena ini menyangkut ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.

Haji Fani juga menjelaskan kesepakatan ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat saja, namun pemkab juga menerapkannya.

“Kita tentunya harus menaati peraturan itu, kemudian perjalanan dinas yang memerlukan orang banyak mungkin bisa satu buah mobil saja agar bisa mengurangi penggunaan Pertamax. Untuk kesepakatan ini akan kita berhentikan apabila semuanya sudah kembali normal seperti biasanya,” pungkasnya.

Rapat tersebut turut dihadiri Sekda Tabalong Hj Hamida Munawarah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Zainal Arifin, Kepala DKUPP Soleh, serta Tim Percepatan Pembangunan Daerah. yan

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper