
RANTAU-Ketua DPRD Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Achmad Riduan Syah mengapresiasi penetapan Presiden kedua RI, H. Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa besar Soeharto bagi Indonesia.
Riduan mengatakan, pihaknya turut merasa bangga atas keputusan tersebut, sebab Soeharto menjadi tokoh yang memberikan kesan mendalam sejak masa kecilnya.
“Bahkan almarhumah ibu saya memberi nama salah satu cucu dengan nama yang mirip anak Pak Soeharto, yaitu Hardiyanti,” ujar Riduan di Rantau, Kabupaten Tapin.
Ia mengungkapkan, dukungan terhadap gelar tersebut bukan atas dasar keterlibatan Soeharto di masa perjuangan, namun kontribusi besar terhadap pembangunan nasional.”Saya tidak lahir pada masa perjuangan Republik Indonesia, tetapi jasa-jasa beliau sangat besar bagi Indonesia dan rakyatnya,” katanya Riduan.
Menanggapi adanya pihak yang tidak sependapat dengan gelar tersebut, ucap Riduan, perbedaan pandangan merupakan hal wajar dalam demokrasi.
“Setiap orang memiliki pendapat, pemikiran, dan pengetahuan yang berbeda. Saya pernah merasakan hidup di era kepemimpinan beliau dan tetap bangga terhadap sosok Bapak Soeharto,” ucapnya.
Ia menambahkan, terkait kemungkinan pengabadian nama Soeharto melalui fasilitas publik di Tapin itu diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.”Itu kewenangan pemerintah kabupaten. Apalagi Bupati Tapin saat ini juga merupakan Ketua DPD Golkar Tapin, dan Golkar memiliki sejarah panjang bersama Bapak Soeharto,” katanya.
Riduan menyebutkan, akan terus mendorong pelestarian sejarah tokoh-tokoh lokal Tapin agar tidak hilang dalam narasi pembangunan generasi berikutnya.”Saya berharap juga nilai-nilai perjuangan tokoh lokal tetap dijaga pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat,” katanya.
Riduan berharap, agar pemerintah pusat mendalami lebih detail rekam jejak tokoh-tokoh daerah di Kalimantan Selatan, karena banyak juga yang layak mendapat gelar pahlawan, namun terkendala bukti sejarah.{[an/mb03]}

