
BANJARMASIN – Upaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Banjarmasin menggelar kegiatan Diklat Teknis Penanggulangan Kebakaran bagi puluhan personel PMK/BPK Swakarsa yang terdiri dari seluruh perwakilan kelompok masyarakat dan relawan di lima kecamatan, dijadwalkan berlangsung selama 6 hari 5 malam, mulai tanggal 26 hingga 31 Oktober 2025.
Kegiatan itu dibuka oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda terpusat di Hotel Pop Banjarmasin, Senin (27/10).
Menggandeng langsung instruktur dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kebakaran Ciracas, Jakarta.
Dalam arahannya, Ananda menekankan pentingnya peningkatan kompetensi bagi para anggota Relawan Kebakaran (Redkar) dalam rangka mendukung tugas mereka.
“Buhan pian harus kompeten, dan kompetensi itulah yang pian dapatkan dari pelatihan ini. Dengan adanya kesempatan ini, ulun minta pelajari dengan baik dan serap ilmunya secara maksimal,” ujar Ananda.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota menekankan bahwa dalam hal penanggulangan kebakaran, upaya pencegahan jauh lebih penting daripada penanganan setelah kejadian. Ia lantas juga menyoroti beberapa faktor penyebab kebakaran yang kerap terjadi di Banjarmasin, seperti instalasi listrik yang tidak terawasi, tingkat kepadatan permukiman, serta bahan bangunan rumah yang masih didominasi kayu.
“Tentu ini harus kita pecahkan dan mitigasi bersama, apa faktornya, apakah karena instalasi listriknya sudah lama, atau karena tingkat kepadatan pemukiman penduduk kita yang masih tinggi. Ini yang kita coba minimalisir,” ungkapnya.
Ananda pun berharap agar pada perencanaan tahun anggaran 2026, fokus utama SKPD tetap diarahkan pada pencegahan kebakaran. “Mohon untuk anggaran 2026, leading focus-nya tetap pada pencegahan kebakaran. Bagaimana caranya agar supaya tidak sering terjadi kebakaran ditempat kita,” tambahnya.
Menutup arahannya, Ananda turut berpesan agar seluruh peserta benar-benar mengikuti kegiatan dengan serius dan memanfaatkan ilmu yang diperoleh secara maksimal.
“Pesan saya kepada peserta, apa yang diberikan dalam pelatihan ini benar-benar diikuti dengan baik dan dimaksimalkan ilmunya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disdamkarmat Banjarmasin, Hendro menuturkan diklat ini sebagai langkah nyata pemerintah kota Banjarmasin dalam meningkatkan kesiapsiagaan petugas dan sinergi antar lembaga pemadam kebakaran di lapangan.
Ia menyinggung soal relawan damkar kota Banjarmasin yang meninggal beberapa waktu lalu dalam bertugas, yang mana setelah ditelusuri, yang bersangkutan tidak melaksanakan tugas sesuai SOP yang ada.
“Karena prinsipnya petugas Damkar itu bukan sekedar datang, lalu turun dan siram, tidak sesederhana itu, ada standar yang harus dipenuhi,” kata Hendro.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami ingin memastikan seluruh personel memiliki kemampuan teknis yang mumpuni, paham akan tata cara standar keselamatan, dan dapat bekerja dengan koordinasi yang baik,” ujarnya.
Melalui diklat ini, Pemerintah Kota Banjarmasin berharap lahir personel PMK/BPK Swakarsa yang lebih tangguh, terampil, dan siap menghadapi situasi darurat kapan pun ketika dibutuhkan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap layanan penanggulangan kebakaran di kota seribu sungai itu dapat semakin terjaga.via/rds

