
PELAIHARI – Bupati Tanah Laut (Tala) H Rahmat Trianto menegaskan bahwa guru memiliki peran penting tidak hanya sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pembentuk moral dan karakter generasi bangsa.
Hal tersebut disampaikannya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 yang digelar di Kebun 83 Dua Mas, Pelaihari, Kamis (23/10).
“Keberhasilan pembangunan suatu daerah tidak hanya ditentukan oleh kemajuan infrastruktur, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas manusia tidak mungkin terbentuk tanpa sentuhan guru,” katanya.
Oleh karena itu, sebut Rahmat, guru memiliki peran penting dalam membangun karakter, moral, dan kompetensi generasi penerus daerah ini.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas dunia pendidikan di Bumi Tuntung Pandang melalui perhatian terhadap kesejahteraan guru.
Menurutnya, kesejahteraan guru harus diwujudkan secara menyeluruh, tidak hanya dalam bentuk peningkatan penghasilan, tetapi juga melalui pengembangan kapasitas, peningkatan kompetensi, serta dukungan pemerintah terhadap peningkatan profesionalisme tenaga pendidik.
Rahmat juga mendorong terciptanya hubungan pendidikan yang harmonis antara guru, peserta didik dan orang tua agar proses pembelajaran berjalan efektif dan menyenangkan.
“Guru bukan hanya perlu dihormati, tetapi juga harus disejahterakan. Karena itu pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru agar mereka dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan penuh dedikasi,” kata bupati.
Lebih lanjut, bupati mengingatkan para guru agar tetap fokus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik, tanpa terpengaruh isu-isu yang tidak jelas.
Ia menilai bahwa setiap pengorbanan dan langkah yang dilakukan guru dalam mendidik generasi muda merupakan investasi besar bagi masa depan daerah dan bangsa.
Menurut Rahmat, guru adalah benteng terakhir moral bangsa, karena itu saya menegaskan, jangan sampai ada guru yang terpengaruh isu-isu yang tidak jelas dan berpotensi memecah konsentrasi dalam menjalankan tugas. ris/ani

