
TANJUNG- Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Tabalong menggelar pendidikan dan pelatihan perkoperasian di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi,Senin (20/10).
Adapun pendidikan dan pelatihan perkoperasian tersebut diperuntukkan bagi pengawas, pengurus dan pengelola koperasi desa/kelurahan merah putih.
Dalam kesempatan tersebut Kepala DKUPP Soleh mengatakan tahun ini pihaknya diberi tugas untuk mendirikan 131 koperasi merah putih pada desa dan kelurahan.
Soleh ingin koperasi ini kedepannya mempunyai usaha-usaha dan bagaimana para anggota serta pengurusnya dapat membuat usaha ini hidup sehingga mencukupi kebutuhan warga sekitar.
“Jadi jangan lagi koperasi sebagai tempat simpan pinjam saja, tetapi harus mempunyai usaha agar koperasi bisa hidup,” ujarnya
Selain itu, dirinya juga ingin koperasi ini menjadi penyandang ekonomi di desa sehingga perputaran ekonomi di desa bisa sejahtera.
“Kita akan melakukan pembelian untuk hasil-hasil pertanian maupun peternakan yang ada di desa sehingga perputaran ekonomi di desa tersebut berjalan baik,” katanya.
“Di desa juga biasanya penghasil bahan pokok yang diperlukan di kota, nanti kedepannya bahan pokok yang dijual di pasaran kota merupakan hasil dari koperasi yang ada di desa,” harapnya.
Kemudian tahapan selanjutnya setelah melakukan pelatihan ini, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan perusahaan-perushaan besar
“Seperti Pertamina dan Indosat silahkan nanti berhubungan langsung dengan mereka, karena dua perusahaan ini sudah kita tunjuk untuk bekerjasama dengan koperasi merau putih,” ungkapnya.
Kemudian untuk permodalan pihaknya juga telah bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) untuk masalah modal dan pendanaannya.
“Jadi jangan takutlah kalau koperasi ini nanti tidak punya modal, karena sudah ada keputusan Presiden bahwa dua bank tersebut wajib memberikan dana nantinya,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan sebagai anggota dan pengurus harus rela berkorban sehingga koperasi dapat berjalan lancar dan tanpa ada hambatan.
Sementara itu Bupati Tabalong H Muhammad Noo Rifani, menilai dalam menggerakkan roda usaha, terdapat tiga aspek penting yang harus dijalankan.
“Mulai dari modal, sumber daya manusia (SDM), dan kegiatan usahanya. Alhamdulillah program ini sudah disiapkan semuanya, jadi kkta tinggal menjalankan saja,” tuturnya.
Selain itu, dirinya juga meyakini bahwa Koperasi Merah Putih dapat menjadi penggerak ekonomi lokal, khususnya di desa-desa.
Untuk mendukung hal tersebut, ia merencanakan pertemuan strategis antara Koperasi Merah Putih, SPPG, petani, perajin, dan pelaku usaha lokal di Tabalong guna membangun sinergi.
“Semoga kegiatan SPPG di Tabalong supportingnya dari bahan-bahan lokal milik Tabalong. Sehingga sejalan dengan harapan Presiden,” pungkasnya.yan/rds

