
BALI- Bank Kalsel melakukan pengembangan aktivitas dan layanan perbankan untuk memperkuat 0posisi sebagai bank daerah yang kompetitif dan berdaya saing nasional. Dua fokus utama yang kini tengah dikembangkan adalah Aktivitas Dalam Negeri (ADINK) dan Bank Devisa.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, melalui Kepala Divisi Perencanaan dan Kinerja, Deddy Setiawan, menjelaskan bahwa pengembangan ADINK diarahkan pada peningkatan kapasitas layanan domestik, termasuk optimalisasi produk pembiayaan, digitalisasi transaksi lokal, serta perluasan jaringan layanan ke berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
“Melalui ADINK, kami memperkuat peran Bank Kalsel sebagai penggerak ekonomi daerah, mendukung pembiayaan sektor produktif, serta memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat dan pelaku usaha,” ujar Deddy dalam Media Gathering Bank Kalsel di Bali, Kamis (16/10).
Target ADINK sendiri hingga akhir tahun 2025 adalah sebesar 750 agen, sedangkan saat ini capaian ADINK sudah mendekati 592.
Sementara itu, Bank Devisa menjadi langkah strategis Bank Kalsel untuk merambah pasar global melalui layanan keuangan berbasis devisa. Layanan ini mencakup fasilitas ekspor-impor, remitansi internasional, serta pembiayaan usaha yang memiliki orientasi luar negeri.
“Kami ingin nasabah, terutama pelaku UMKM dan korporasi daerah, memiliki akses langsung terhadap layanan keuangan internasional tanpa harus bergantung pada bank besar di luar daerah,” tambah Deddy.
Dengan dua program ini, Bank Kalsel menegaskan komitmennya untuk bertransformasi menjadi bank daerah yang modern, adaptif, dan berdaya saing global. Pengembangan layanan ADINK dan Bank Devisa juga menjadi bagian dari strategi besar menuju Bank Kalsel Go Nasional dan Go Global.rds