Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Jurnalis di Era Digital

BI Gelar Capacity Building Jurnalis Kalsel

by Mata Banua
12 Oktober 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

 

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\7\7\bawah.jpg

Berita Lainnya

OJK, Kemendagri, dan Kemenko Dorong Akses Keuangan Daerah Dukung Program Prioritas Pemerintah

OJK, Kemendagri, dan Kemenko Dorong Akses Keuangan Daerah Dukung Program Prioritas Pemerintah

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg

Sidak Beras SPHP

12 Oktober 2025

NARA SUMBER – Kegiatan capacity building oleh BI Perwakilan Kalsel untuk juralis beberapa media di Kalsel ini menghadirkan dua nara sumber yang berkompeten dibidang pers dan media massa.(Foto: mb/fadilah)BANK Indonesia Perwakilan Ka­limantan Selatan mengadakan ke­giatan capacity building bagi pa­ra jurnalis, khususnya kepada be­berapa Pimpinan Redaksi me­dia di Kalimantan Selatan dan pa­ra finalis Kompetisi Karya Tu­lis Jurnalis (KKTJ) 2025 ya­ng berlangsung di Batam 7-8 Ok­tober 2025.

Sebelum memasuki materi uta­ma peningkatan wawasan ke­pa­da jurnalis yang berjumlah 20 war­tawan termasuk 10 di­an­ta­ra­nya dari unsur Pimpinan Re­dak­si, Kepala Perwakilan Bank In­do­nesia Kalimantan Selatan, Fajar Majardi, mengatakan, di te­ngah derasnya informasi di­gi­tal, media massa tetap menjadi sum­ber informasi yang di­per­ca­ya publik.

“Media sosial memang ban­yak diakses, tapi untuk in­for­ma­si yang benar, publik tetap kem­bali ke media massa karena ko­de etik dan pro­fe­si­o­na­lis­me­nya,” ujar Fajar.

Fajar juga menegaskan pen­ti­ngnya kerja sama media da Bank Indonesia dalam men­yam­pai­kan kebijakan ekonomi secara be­rimbang dan membangun op­ti­misme masyarakat.

Fadjar juga menyampaikan, ha­sil survey Nielsen men­ya­ta­kan bahwa 76 persen mas­ya­ra­kat masih mencari sumber berita da­ri media masa berupa portal be­rita resmi.

“Media masa ada kode etik jur­nalistik. Sebab itulah kami ju­ga menjadikan media masa se­ba­gai mitra kerja. Dan kita se­mua yakin para jurnalis punya pro­fesionalisme dan sigap me­ng­hadapi dinamika yang ber­kem­bang,” katanya.

Karena itu kata Fadjar Bank In­donesia Perwakilan Kalsel, ingin sama-sama meningkatkan ko­laborasi dan kapasitas dalam men­yampaikan berita ekonomi ya­ng akurat dan berimbang.

Diharapkan capacity building ini dapat menambah kapasitas jur­nalis dalam menyajikan ke­bi­jak­an Bank Indonesia kepada pub­lik.

Selain itu, juga dharapkan men­­jadi ruang berbagi dan be­la­jar serta memperkuat pada jur­na­lis terhadap penjaga kualitas in­formasi publik khususnya di bi­dang ekonomi.

Kegiatan capacity building sa­ng­at menarik lagi dengan meng­hadirkan nara sumber yang kom­penten, masing-masing di­bi­dang pers dan perbankan, yang ma­terinya berupa Kebijakan Ko­mu­­nikasi Bank Indonesia dengan nara sumber dari internal BI.

Nara sumber kedua me­ng­ha­dirkan tokoh pers nasional, Paulus Tri Agung Kristanto, Wa­kil Pemimpin Umum Ko­m­pas yang juga menjabat sebagai Ke­tua Komisi Pendidikan, Pel­a­tih­an dan Pengembangan Profesi D­­e­wan Pers (2022-2025), ten­tang Etika Pemberitaan Eko­no­mi di era Disinformasi.

Pada salah satu sesion yang me­narik pada kegiatan ini pada ma­teri yang mengupas peran jur­nalis di Era Digital.

Ia menyampaikan pan­da­ng­an­nya mengenai pembeda antara jur­nalis manusia dan kecerdasan bu­atan, serta pentingnya jur­na­lisme yang terverifikasi di era digital.

Menurut Kristanto, jurnalis era digital saat ini adalah ba­gai­mana mereka dapat melawan arus disinformasi, karena ma­rak­nya orang yang mem­pro­duk­si dan menyebarkan berita me­la­lui berbagai platform digital, se­perti situs berita, media sosial, dan aplikasi seluler, dengan menyajikan hoaks dan berita palsu.

Menurut Kristanto, mun­cul­nya kecerdasan buatan (AI) memang dapat membantu jur­na­lis, tetapi juga berpotensi men­yebarkan informasi yang keliru. Ka­rena itu jurnalis harus tetap ber­pegang pada verifikasi fakta dan kode etik jurnalistik.

Karena itu, pentingnya para jur­nalis memiliki ketrampilan ya­ng harus dikuasai sejumlah ke­terampilan baru dan m­e­ng­­e­mb­angkan yang sudah ada dengan ber­pikir kritis yang selalu men­ya­ring dan menganalisis in­fo­rmasi di tengah banyaknya data dari berbagai sumber.

Pada capacity building ini ju­ga diumumkan pemenang KKTJ 2025 dari dua kategori yaitu katagori media cetak/oline dan Televisi/Radio.

Dalam kegiatan ini peserta ber­kesempatan mengunjungi Kawasan Industri di kota Batam yaitu PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC), sebuah perusahaan pengelola dan peng­embang kawasan industri ter­be­sar di Batam. (fadilah)

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper