
RANTAU-Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, bersama PT Kalimantan Prima Persada (KPP) mengembangkan kopi Hatungun sebagai komoditas unggulan daerah melalui program pembinaan berkelanjutan berbasis tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Bupati Tapin H Yamani mengatakan, program yang dijalankan KPP di Kecamatan Hatungun telah melibatkan 35 petani dengan luas lahan sekitar 42 hektare.
“Kami berharap Kecamatan Piani dan Salam Babaris juga dapat berperan dalam memperluas pengembangannya,” ujar Yamani di Demakijo’s Coffee & Eatery, di Yogyakarta.
Menurut Yamani, cita rasa khas kopi Hatungun memiliki potensi besar untuk menembus pasar yang lebih luas.
Pemerintah daerah, kata Yamani, berperan sebagai fasilitator antara petani dan pihak KPP agar pembinaan dan pendampingan berjalan efektif melalui skema CSR.
“KPP bertanggung jawab terhadap penyediaan bibit, penyaluran dana, pemeliharaan tanaman, hingga pemasaran hasil panen kopi,” ucapnya.
Melalui kolaborasi lintas sektor, Yamani berharap kopi Hatungun tumbuh menjadi identitas ekonomi baru Kabupaten Tapin sekaligus memperkuat posisi daerah dalam industri kopi nasional.
Wakil Bupati Tapin H Juanda menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta menjadi langkah nyata dalam memperkuat sektor pertanian daerah.
“Pemerintah siap memberikan dukungan penuh. Kami yakin di tangan para petani muda, kopi lokal ini akan semakin dikenal luas,” ujar Juanda.
Sementara itu, CSR Manager PT Kalimantan Prima Persada Daniel Angga Sembara menjelaskan, perusahaan kini membangun pusat pembibitan kopi (nursery) di Desa Burakai yang ditargetkan mampu menghasilkan 10.000 hingga 25.000 bibit baru.
Selain itu, ucap Daniel, fasilitas seperti sumur bor dan mesin coffee pulper juga disiapkan untuk mendukung proses pascapanen.
“Program ini kami jalankan dengan prinsip keberlanjutan. Kami ingin kopi Hatungun menjadi sumber ekonomi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” kata Daniel.
Ia menyebutkan, guna memperluas pasar PP telah menjalin kemitraan dengan sejumlah pelaku industri kopi, termasuk Kevion Border dan Classic Bean, guna membuka akses ke pasar nasional hingga internasional