
KANDANGAN-Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Tim Tanggap Insiden Siber HSS Kab-CSIRT membekali aparatur dengan pelatihan tanggap insiden siber guna memperkuat pertahanan digital daerah.
Pelatihan berlangsung pada 30 September hingga 2 Oktober 2025 di Banjarmasin dengan melibatkan 45 peserta, terdiri dari 39 agen siber perangkat daerah dan enam anggota CSIRT Dinas Kominfo HSS.
“Percepatan transformasi digital harus diimbangi dengan pertahanan yang tangguh,” kata Sekretaris Daerah HSS Muhammad Noor saat membuka kegiatan.
Ia mengingatkan, serangan siber dapat menimbulkan kerugian besar, mulai dari kebocoran data, gangguan layanan publik, hingga menurunnya kepercayaan masyarakat. Karena itu, Pemkab HSS memberi perhatian serius terhadap peningkatan kesiapsiagaan aparatur.
Sekda HSS menekankan, tiga poin utama yang harus dijalankan aparatur pemerintah, yakni peningkatan kapasitas SDM, disiplin dalam melindungi data, serta kerja sama lintas instansi agar sistem keamanan siber lebih tangguh dan responsif.
“Keberadaan agen siber adalah bagian vital dari strategi pertahanan digital pemerintah daerah. Mereka garda depan untuk mendeteksi ancaman sejak dini, merespons cepat, dan memulihkan sistem dengan tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Persandian Dinas Kominfo HSS Nani Yuniarty menjelaskan pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas Tim Tanggap Insiden Siber HSS Kab-CSIRT.
“Pelatihan tidak hanya memberikan pemahaman konsep, tetapi juga melatih peserta agar siap menghadapi insiden nyata,” katanya.
Kegiatan menghadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Mora Hertanto Ritonga dan Edi Istanto yang menyampaikan materi teknis serta simulasi penanganan insiden.{[an/mb03]}