
GAMBUT – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Hasnuryadi Sulaiman turut membaur dengan para habib, ulama, guru-guru agama, tokoh dan ribuan jamaah dari berbagai daerah dalam prosesi haul ke-13 KH Ahmad Bakeri, Minggu (14/9) di area Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin Gambut, Kabupaten Banjar.
Di awal sambutannya, Wagub Hasnuryadi menyampaikan salam hormat Gubernur Kalsel H Muhidin yang menugaskannya untuk berhadir di haul KH Bakrie atau biasa dipanggil Guru Bakrie ini.
Teriring doa Gubernur H Muhidin untuk semua jamaah dan masyarakat Banua, semoga diberikan keselamatan dan dikabulkan semua hajat-hajat oleh Allah SWT.
Doa khusus juga disampaikan kepada almarhum Guru Ahmad Bakrie, semoga mendapat tempat yang mulai disisi Allah SWT dan para keturunannya, didoakan semoga diberikan kekuatan untuk melanjutkan menjalankan kebaikan-kebaikan untuk umat muslim di Kalsel khususnya.
Wagub Hasnuryadi juga terkenang salah satu pesan almarhum Guru Ahmad Bakrie, agar mengabdi kepada masyarakat Banua Kalimantan Selatan tercinta, nusa dan bangsa.
“Kami mengenal Almarhum Guru Ahmad Bakrie dan almarhum Abah (H Abdusamad Sulaiman HB,red) juga berguru kepada Guru Bakrie sewaktu beliau masih hidup. Semua sangat berharap bahwa seluruh keturunan beliau bisa meneruskan apa yang menjadi kebaikan-kebaikan dari Guru Bakrie,” ujar Hasnuryadi.
Dalam salah satu catatan manaqib (riwayat hidup) Guru Ahmad Bakrie disebutkan, ulama kelahiran Bitin, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Rabu, 20 Mei 1959 ini menjalani pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah “Shalatiyah” Bitin. Tahun 1977, Guru Bakrie melanjutkanpendidikannya agama ke Ponpes Darussalam Martapura dan berguru ke beberapa ulama besar, diantaranya KH Syukri Unus dan KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul).
Setelah menyelesaikan pendidikan, dalam perjalanan dakwahnya, Guru Bakrie mendirikan Pondok Pesantren Al-Mursyidul Amin Gambut.
Dalam aktivitas keagamaan, di samping mengelola pondok, Guru Ahmad Bakrie juga sebagai Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin dan mengisi pengajian rutin di masjid itu.
Guru Ahmad Bakrie meninggal dunia pada hari Jumat, 1 Februari 2013 masehi atau 20 Rabi’ul Awwal 1434 hijriyah dan dimakamkan di area Ponpes Al-Mursyidul Amin Gambut.
Sementara, tausiyah disampaikan KH Muhammad Sholehin, Pimpinan Ponpes Darul Nasihin.
Dalam salah satu catatan manaqibnya, disebutkan Guru Ahmad Bakrie adalah ulama yang cinta kepada Rasulullah, ulama, guru guru, dan berjuang untuk mencetak orang orang saleh melalui ceramah ceramahnya dan mendirikan pondok pesantren.
Selanjutnya, KH Muhammad Sholehin menyampaikan sebuah cerita dari seorang ulama bernama Imam Abbul Haraz Alhamdani, saat berada di salah satu masjid di Kota Basrah, bertema dengan seorang pemuda yang sedang menulis.
Setelah ditanya Imam Abbul Haraz, ternyata pemuda itu mencatat nama-nama orang yang cinta dengan Allah SWT, Rasullah SWT dan para ulama.
Lanjut ditanya Imam Abul Haraz, apalah ia masuk dalam catat itu, dijawab tidak ada dalam catatan pemuda itu dan langsung dia menangis cukup lama.
Ditanya sang pemuda kenapa ia menangis, dijawab Abbul Haraz, bahwa dia meminta kepada Allah agar namanya dicatat. Tiba-tiba ada suara yang menyeru “ya Imam sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa kamu sebab ucapan kamu tulislah namaku di golongan orang yang cinta kepada Allah, Rasulullah dan orang saleh.
Pembelajaran yang bisa diambil dari cerita ini ujar KH Muhammad Sholehin, bahwa, Imam Abbul Haraz mendapat ampunan dosa dari Allah SWT lantaran iamencintai Rasulullah dan para ulama. Hal demikian diharapkan bagi para jamaah dan kaum muslimin, semoga kuga mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah SWT berkat mencintai Rasulullah dan para ulama. Adp