
JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan potensi revisi harga eceran tertinggi (HET) Minyakita yang saat ini dipatok Rp15.700 per liter. Ini menyusul temuan di lapangan yang menunjukkan harga Minyakita masih di atas HET.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan menyebut rata-rata harga nasional setiap liter Minyakita sekarang adalah Rp16.700.
“Kita sekarang sedang melakuan kajian untuk melakukan perbaikan itu. Bisa saja berdampak pada revisi HET, bisa saja berdampak pada pola distribusi, dan segala macam,” tuturnya usai Rakornas Kadin Bidang Koperasi dan UMKM di Ritz-Carlton Jakarta.
Iqbal menegaskan pemerintah turut melibatkan pihak ketiga dalam kajian tersebut. Kendati demikian, ia tak membocorkan sudah sejauh mana pembahasannya.
Anak buah Menteri Perdagangan Budi Santoso itu cuma menekankan pemerintah akan menyampaikannya ke publik setelah kajian rampung. Namun, Iqbal tak memberikan kapan perkiraan tanggal selesainya kajian tersebut.
Di lain sisi, ia menjelaskan harga Minyakita di pasar sebenarnya sudah berhasil ditekan. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Iqbal membandingkan dengan kondisi awal 2025, di mana harga minyak goreng produksi peerintah itu tembus Rp17.100 per liter.
“Mana mahal? Coba Anda bandingkan dengan bulan lalu, itu sudah ada penurunan 2 koma sekian persen. Lihat pembandingnya dong. Kalau kita berbicara mahal kan lihat pembanding bulan lalu atau tiga bulan yang lalu. Enggak signifikan memang, tapi terjadi penurunan,” tegas Iqbal.
“Bandingkan misalnya di awal tahun (2025). Di awal tahun itu rata-rata nasional (harga Minyakita) Rp17.100-Rp17.200 (per liter). Sebenarnya ada penurunan, bertahap ya,” imbuhnya. cnn/mb06