Jumat, Agustus 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

PR Kita Setelah Merdeka

by Mata Banua
21 Agustus 2025
in Opini
0

(Annisa Auliya, Pegiat Pena Banua)

Nuansa merah putih dipinggir jalan bertebaran, tidak lupa benderanya yang berkibar siang dan malam, panas maupun hujan. Setiap instansi maupun lembaga berlomba-lomba mengadakan lomba, tidak lupa pada momen utamanya yaitu upacara pengibaran bendera.

Artikel Lainnya

Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kebijakan Pemblokiran Rekening Dormant, Solusi Ambigu Salah Sasaran

21 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Indonesia Sudahkah Benar-benar Merdeka?

21 Agustus 2025
Load More

Suasana ini seolah seperti hari rayanya bagi bangsa Indonesia. Sebab pada bulan dan tanggal ini, bangsa kita Merdeka. Merdeka dari segala penjajahan yang menindas kita sebelumnya. Dimana segala perjuangan para pahlawan kita membuahkan hasil walaupun jiwa dan raga dikorbankan.

Suka cita mewarnai perayaan momen bersejarah ini setiap tahunnya. Namun yang perlu kita sadari, benarkah kita masih Merdeka hingga hari ini ?

Disisi yang lain, ada para ayah yang kehilangan pekerjaan, ada para ibu yang sibuk memikirkan agar dapur bisa mengepul setiap hari, ada para anak-anak yang terpaksa putus sekolah karena sulitnya biaya, ada yang sakit tapi harus meninggal dikarenakan berbelitnya administrasi kesehatan, ada yang sehat tapi sulit mendapatkan pekerjaan.

Permasalahan yang kita bisa lihat disekitar akhir-akhir ini. Bagi mereka momen Merdeka tidak memberi pengaruh untuk kehidupan mereka. Yang mereka inginkan adalah lapangan pekerjaan yang dibuka seluas-luasnya, harga bahan pokok yang murah tanpa dioplos, pendidikan dan kesehatan yang mudah diakses dan kebijakan yang benar-benar adil dan sejahtera untuk seluruh rakyat.

Pada akhirnya kita memahami, setelah Merdeka masih banyak PR yang harus dikerjakan. Memikirkan bagaimana seluruh rakyat hidup dengan sejahtera. Akan tetapi pada kondisi saat ini sangat sulit untuk diwujudkan. Sebab sistem sekulerisme-kapitalisme sudah menjajah negeri ini.

Sistem sekulerisme adalah paham yang memisahkan agama dan dengan sistem kehidupan. Sedangkan kapitalisme merupakan turunan dari sekulerime yaitu paham yang mementingkan materi.

Kita ambil contoh pengelolaansumber daya alam yang kita miliki. Walaupun memiliki sumber daya alam yang melimpah, tapi banyak rakyat sekitarnya hidup tidak sejahtera. Ketika pengelola (korporat) meraih banyak untung, maka ada rakyat yang setiap harinya merasakan dampak buruk yang ditimbulkan oleh keserakahan mereka.

Kenapa ini terjadi ? Sebab negara yang memberikan karpet merahnya dengan dalih mencari investasi. Tapi nyatanya itu hanya ilusi. Pengelolaan sumber daya alam diserahkan kepada korporat lokal maupun asing melalui kebijakan atau ijin dari negara sendiri. Sedangkan pendapatan yang didapat oleh negara tidak sebanding dengan keuntungan para korporat, apalagi jika mereka korporat yang serakah. Lebih mementingkan hasil, tanpa memikirkan dampak jangka panjang rakyat sekitar.

Selanjutnya ada berbagai pajak yang mencekik pendapatan rakyat. Hampir semua ada pajaknya, tanah, rumah, motor, penghasilan, bahkan belanja ke minimarketpun ada pajaknya. Tidak memandang kaya atau miskin, semua dapat pajaknya masing-masing. Sebab pajak inilah yang menjadi sumber pendapatan utama.

Belum lagi masalah akhlak pejabatnya, yang kadang arogan dan tidak sadar akan peran mereka sebagai pelayan masyarakat. Ketika masa pemilihan sangat di kejar-kejar suaranya, tapi ketika sudah jadi pejabat seolah lupa akan janjinya saat kampanye.

Inilah kerusakan dari sistem sekulerisme-kapitalisme yang kita rasakan hari ini. Semua ini lahir ketika kita tidak lagi memperhatikan agama dalam sistem kehidupan, kita hanya tertuju bagaimana untuk meraih materi sebanyak-banyaknya.

Jauh berbeda ketika menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan. Islam merupakan agama yang memancarkan darinyaaturan kehidupan sebagai solusi permasalahan umat manusia.

Dalam Islam, kekayaan alam yang melimpah tidak boleh pengelolaannya diserahkan kepada individu, kelompok ataupun para korporat semata. Tapi harus dikelola oleh Negara yang diperuntukan untuk kemaslahatan rakyat bukan memperbesar kantong para pemodal (korporat) seperti hari ini.

Dan salah satu hasil dari pengelolaan alam yang melimpah akan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat. Adapun pajak, maka negara dalam sistem kehidupan Islam tidak akan memberlakukannya. Pajak apalagi jika sudah mencekik rakyat lemah maka tidak perbolehkan dalam Islam. Sebab masih banyak sumber pendapatan lain yang bisa diambil untuk kas baitul mal.

Dalam pendistribusian kas baitul mal pun juga harus hati-hati. Tidak bisa digunakan sembarang apalagi dengan niat mengambil untuk memperkaya pribadi dan keluarga. Maka diperlukan pejabat-pejabat yang amanah lagi bertaqwa dalam menjalankan sisi administrasi negara dan kebijakannya. Mereka dipilih bukan berdasar pada kedekatanya dengan penguasa akan tetapi berdasar pada kedekatannya terhadap Allah dan hukum-Nya. Sehingga lahir pejabat-pejabat yang amanah dan bertaqwa.

Walaupun kita sudah merdeka selama 80 tahun lamanya, tapi nyatanya PR kita masih banyak. Salah satunya menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat melalui penerapan Islam dalam sistem kehidupan dan bernegara. Karena negara merupakan pilar utama pentingnya agar Islam bisa diterapkan dalam kehidupan.

Wallahu’alam bis shawab….

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA