
BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin memimpin Upacara Detik-Detik Proklamasi dan Penaikan Bendera Merah Putih yang diikuti seluruh elemen masyarakat di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Minggu (17/8).
Ketika tiba, Gubernur H Muhidin didampingi istri Hj Fathul Jannah dan Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman bersama istri drg Ellyana Trisya disambut Sekdaprov Kalsel, HM Syarifuddin dan istri, Ny Masrupah (Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalsel) dan pimpinan Forkopimda Kalsel.
Upacara ini turut dihadiri oleh Pimpinan Forkopimda Kalsel, pimpinan instansi vertikal, Pejabat Tinggi Pratama Pemprov Kalsel, TNI/POLRI, Basarnas, FKPPI, santri hingga perwakilan mahasiswa dan siswa-siswi SMA/sederajat.
Sirine berbunyi, kemudian pasang sangkur dan dilanjutkan dengan Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Supian HK dan detik-detik pengibaran bendera merah putih pun dimulai pukul 10.00 Wita.
“Detik-detik pengibaran bendera merah putih di peringatan 17 Agustus 1945 dan Alhamdulillah dengan cuaca sangat mendukung sekali dan mudah-mudahan, khususnya masyarakat Kalsel diberkahi juga hidupnya,” kata Gubernur H Muhidin seusai upacara.
Gubernur H Muhidin bersyukur di momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini berkumpul seluruh elemen masyarakat, mulai dari TNI/Polri, jajaran SKPD Kalsel, para tokoh adat, mahasiswa dan sebagainya.
H Muhidin pun mendoakan seluruh masyarakat Kalsel agar kedepannya lebih sejahtera dan maju dalam pembangunan daerah di kemudian hari bersama Wakil Gubernur Kalsel, H Hasnuryadi Sulaiman dalam memimpin Banua.
“Saya berharap mudahan-mudahan untuk masyarakat Kalsel dalam mengikuti upacara 17 Agustusan ini, kita mengisinya dengan kebaikan dan dibimbing oleh Allah SWT dalam berjuang di kehidupan yang akan datang,” ungkap H Muhidin.
Selain itu, Muhidin juga berpesan kepada anak muda di daerah agar terus berkarya sehingga kemajuan itu dapat diraih demi menyongsong sebagai Generasi Emas 2045.
Gubernur H Muhidin enggan bangsa kita dijajah, bahkan diremehkan oleh negara lain, maka perlu generasi sekarang untuk menciptakan sesuatu demi pembangunan daerahnya ke depan.
“Saya berpesan kepada anak muda agar terus berkarya, jangan hanya diam saja, mengingat para pendahulu kita berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Republik Indonesia ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, H Muhidin mengajak semua elemen masyarakat untuk berkarya bersama dalam kemajuan Banua, kemudian kita belajar untuk mengisi kemerdekaan ini agar tidak diremehkan oleh negara lain. adp/ani