
BANJARMASIN – Sultan Khairul Saleh menerima pasangan Finalis Utuh Aluh Sasirangan 2025 dan memberikan pembekalan materi tentang sejarah dan berbagi pandangan tentang ekonomi kreatif untuk memajukan kain khas Kalimantan Selatan, Kain Sasirangan, Minggu(10/8).
Sultan Khairul Saleh bersama Ratu Raudhatul Jannah menerima delapan pasang Finalis Utuh Aluh Sasirangan 2025, yang di dampingi Ketua Yayasan Pencinta Sasirangan Chef Agus Sasirangan dan Wakil Ketua Fachru Zaini.
Kegiatan ini merupakan pembekalan masa karantina yang termasuk dalam rangkaian proses pemilihan Utuh Aluh Sasirangan 2025.
Sultan Khairul Saleh memberikan materi mengenai Kain Sasirangan dan hubungannya dengan perjalanan sejarah Kesultanan Banjar, di mulai dari masa Negara Dipa hingga periode Kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, sultan juga mengajak calon pengrajin sasirangan untuk mempelajari teknik tenun, seperti kain tenun Pagatan yang mungkin nanti bisa dikombinasikan dengan kain sasirangan. “Ini dilakukan sebagai variasi kreasi dan menambah nilai jual,” ujarnya.
Ratu Raudhatul Jannah juga berbagi pengalaman ketika menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Banjar dalam memajukan pengrajin Kain Sasirangan.
Ia juga berpesan bahwa pengrajin Sasirangan harus mampu menyesuaikan selera pasar, mencari bahan baku ygan terjangkau, serta bersaing dengan harga layak sesuai dengan tingkat kesulitan dan kualitas.
Sementara, Chef Agus Sasirangan mengungkapkan kegembiraannya atas sambutan Sultan Banjar dan Ratu kepada Finalis Utuh Aluh Sasirangan 2025.
Chef Agus menyampaikan, ajang ini bukan kontes kecantikan, tetapi sebuah kompetisi bagi generasi muda Banjar agar menyalurkan ide-ide cemerlang mereka dalam melestarikan dan memajukan perekonomian melalui Kain Sasirangan.
Pemenang yang terpilih nanti adalah sosok pemuda pemudi yang memiliki ide kreatif, serta bisa menerapkannya dalam industri dan usaha pelestarian Kain Sasirangan.
“Para finalis merasa senang dan bangga bisa bertemu langsung Sultan Banjar bersama Ibu Ratu, serta mendapatkan materi mengenai sejarah Kain Sasirangan dan saling berbagi cara menghadapi tantangan dalam melestarikan dan memajukan perekonomian melalui Kain Sasirangan,” katanya.
Kegiatan kunjungan Finalis Utuh Aluh Sasirangan ini di akhiri dengan dokumentasi bersama dan meneriakkan slogan Yayasan Pencinta Sasirangan, yakni Muda, Gaya, Berbudaya. rds