
BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengerahkan 242 puskesmas yang tersebar di 13 kabupaten/kota untuk melaksanakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ke ribuan sekolah yang digulirkan pemerintah mulai Agustus 2025.
“Program CKG Sekolah sudah mulai awal Agustus ya, mulai berjalan ke sekolah di beberapa kabupaten/kota,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel Syarkiah di Banjarmasin, Senin.
Ia menyebutkan program tersebut sudah mulai ketika peluncuran Sekolah Rakyat pada Juli 2025, yang saat itu Program CKG sudah menyasar anak-anak murid.
“Kalsel sudah melaksanakan, namun untuk jumlah pasti siswa dan sekolah belum tahu, karena masih awal dan belum masuk laporan dari puskesmas yang terlibat,” kata Syarkiah.
Dia menjelaskan data pasti jumlah siswa dan sekolah itu nanti baru dapat dihimpun setelah puskesmas di wilayah sekolah sudah membuat laporan ke kabupaten/kota dan diteruskan ke provinsi.
Yang pasti, kata Syarkiah, program ini akan menjangkau seluruh sekolah-sekolah karena ini masih awal dan baru bergulir. Persiapan awal lebih fokus mendata sasaran secara umum dan menyusun jadwal.
Ia memastikan seluruh puskesmas siap mendatangi sekolah-sekolah sesuai dengan jadwal melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) baik di provinsi untuk jenjang SLTA maupun di kabupaten/kota untuk jenjang SD dan SLTP.
Dia menjelaskan teknis kerjanya nanti puskesmas yang lebih dekat dengan sasaran sekolah akan mengambil alih pemeriksaan kesehatan tersebut.
Syarkiah menegaskan Program CKG Sekolah merupakan pelayanan kesehatan jemput bola yang dilaksanakan pemerintah, karena Program CKG yang menyasar umum hanya melayani di puskesmas dan layanan kesehatan lainnya.
“Pelaksanaan Program CKG umum, Pemprov Kalsel sudah melakukan jemput bola dengan melibatkan posyandu untuk mendatangi rumah-rumah warga,” tuturnya.
Namun demikian, ia menyebut pelayanan ini kurang maksimal karena jumlah SDM yang terbatas, sehingga tidak bisa menjangkau cepat rumah warga, kemudian peralatan terbatas tidak selengkap di puskesmas, dan bahkan kadang wilayah geografis tempat tinggal warga juga menjadi tantangan.
“Untuk Program CKG Sekolah ini belum ada ya laporan lengkapnya, apakah puskesmas mulai dari sekolah tingkat bawah atau atas, belum ada laporan. Kita tunggu data lengkap dari puskesmas,” ujar Syarkiah. ant

