
AMUNTAI-Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, H Sahrujani menegaskan berkomitmen melanjutkan program Rawa Makmur yang sebelumnya telah dicanangkan kepala daerah sebelumnya.
“Program Rawa Makmur tetap berlanjut karena rawa menjadi kekuatan utama pembangunan daerah,” ujar Sahrujani di sela Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalimantan Selatan Tahun 2025 di Banjarmasin, Ahad.
Menurut Sahrujani, wilayah HSU yang dikenal sebagai Bumi Agung terdiri dari sekitar 89 persen lahan rawa dari total luas wilayah kabupaten yang mencapai 915,05 kilometer persegi atau sekitar 2,38 persen dari keseluruhan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Ia menjelaskan, rawa di HSU memiliki potensi besar untuk sektor perikanan, terutama budidaya ikan air tawar, serta peternakan unggas seperti Itik Alabio yang sudah dikenal luas sebagai penghasil telur berkualitas dengan masa produksi relatif panjang.
“Itik Alabio bahkan pernah terkenal hingga Australia pada 1980-an, dan masih menjadi komoditas unggulan daerah,” ucap mantan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalsel itu.
Selain itik, Sahrujani juga menyoroti potensi pengembangan kerbau rawa yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi daya tarik wisata lokal hingga mancanegara.
“Selain pembinaan, pengembangan kerbau rawa terus kami lakukan untuk mendukung ekonomi masyarakat sekaligus pariwisata daerah,” ujarnya.
Program Rawa Makmur pertama kali mencuat saat kepemimpinan Bupati H Abdul Wahid (alm) sebagai upaya memaksimalkan potensi wilayah setelah Kabupaten Balangan berpisah dan berdiri sendiri sejak 2003.
Sahrujani yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar HSU itu menyatakan pihaknya akan menjaga keberlanjutan program tersebut demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.{[an/mb03]}