
BANJARBARU – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di Banjarbaru, Sabtu (2/8).
“Saya siap menyukseskan program guru-guru agama di Banua,” kata Hasnur (sapaan akrabnya), ketika menyampaikan sambutan pada Muswil yang berlangsung di Aula BGTK Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarbaru.
Pada Muswil yang mengusung tema bertajuk: “Bersama Kita Bisa dan Bersama Kita Majukan Guru Pendidikan Agama Islam” itu, tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Ir Hj Galuh Tantri Narindra dan Ketua DPW AGPAII Kalsel, Sulaiman.
Menurut Wagub, pihaknya akan berusaha terus mendukung para guru agama islam di Kalsel. Masih banyak guru honorer dan perlu kita pikirkan ke depan untuk dapat memberikan semangat mereka, karena pendidikan yang cuma dapat anggaran 20 persen itu perlu kita alokasikan dengan program-program yang tepat.
Dalam kesempatan itu, Wagub Kalsel bercerita bahwa dirinya terpanggil untuk hadir bersama para guru-guru agama Islam di Kalsel, karena lantaran mengingat sosok ibundanya, Hj Nurhayati binti Anang Dullah.
“Mama ulun seorang guru agama, kemudian mendirikan usaha bersama ayahanda H Abdussamad Sulaiman dan akhirnya juga merintis Yayasan Hasnur Centre dalam bidang pendidikan,” ungkap Wagub Hasnuryadi.
Selama ini, Yayasan Hasnur Centre berfokus mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan institusi pendidikan dibangun yaitu PAUD IT An-Nur (PAUD), SDIT An-Nur (SDIT), SMP dan SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) dan Politeknik Hasnur (Polihasnur).
Hal itu, tambah Wagub, dirinya bersemangat ingin membangun kualitas pendidikan di Banua. “Ulun perwakilan Pemprov Kalsel mengucapkan selamat dan terima kasih atas dedikasi bubuhan pian,” ucap Wagub.
Wagub berharap bahwa agama Islam yang kita menganut sekarang untuk menjalani kehidupan agar selamat dunia dan akhirat. “Ulun terkenang pesan ibunda, beliau mengutamakan pendidikan agama daripada pendidikan lainnya,” ungkap Wagub.
Sebagaimana pesan kedua orangtuanya, Wagub ingin menjalankan amanah itu agar memperhatikan aspek pendidikan, khususnya bidang agama. Karena, menurutnya mempersiapkan pendidikan sekarang untuk masa depan.
Kala itu, Wagub menjalani sebagai pelajar di SD Rajawali Banjarmasin yang selalu ditekankan soal pendidikan agama, selepas dari sekolah berlanjut dengan rutinitas yang dijalani keluarga besar H Abdussamad Sulaiman untuk anak-anaknya.
“Kami waktu sekolah di SD Rajawali. Sehabis sekolah disuruh mengaji kembali, sampai rumah cuma untuk makan dan terus belajar menuntut agama sampai magrib dan itu dilakukan tidak hanya di Banjarmasin, kemudian pindah di Malang pun mendatangkan guru dari Bangil dan betapa beliau (Hj Nurhayati) mengutamakan pendidikan agama,” cerita Wagub mengenang.
Adanya Muswil DPW IGPAII Kalsel ini, Wagub mendorong kesejahteraan para guru-guru agama Islam di Banua yang masih banyak sebagai tenaga honorer dan sejumlah program-program yang akan disusun dalam musyawarah tersebut.
“Saya berharap nanti dengan program-program itu berhubungan dengan Hablum Minnanas-nya dan Habluminallah. Baik itu dengan manusia maupun lingkungannya juga, dengan modal nilai agama Islamnya itu benar-benar terjalan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kalsel, Sulaiman menyampaikan bahwa guru agama Islam di Kalsel sebanyak 7.000 guru agama dari jenjang SD, SMP dan SMA, baik itu negeri maupun swasta.
Menurut Sulaiman, guru agama Islam adalah ujung tombak pendidikan moral untuk bangsa serta menjadi suri tauladan dari pendidikan lainnya.
“Rapat koordinasi musyawarah wilayah ini sangat penting karena bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam kerja-kerja yang terarah. Dan berdampak dan bermutu dalam pendidikan agama Islam di sekolah,” ucap Sulaiman.
Moralitas anak-anak sekarang, menurut Sulaiman bahwa tercermin dari guru-guru pendidikan agama islam dan diharapkan agar kompetensinya juga sama diberikan dengan guru umum lainnya. mr/adpim/ani