BANJARMASIN- Perkembangan aset Bank Kalsel saat ini sudah 13 persen dari total aset keseluruhan. Hal ini menandakan bank milik urang banua tersebut progresnya baik.
Direktur Utama Bank Kalsel H Fachrudin, mengatakan, aset berupa kantor cabang selain di Banjarmasin juga ada di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
“Mengenai Kantor Cabang Pembantu Syariah sudah hadir di setiap kota, seiring adanya penambahan antara lain di Tabalong, Kotabaru, Batola, Tapin,” terangnya.
Rencana pemisahan Bank Kalsel konvensional dengan Bank Kalsel Syariah, menurut Fachrudin aktualisasinya masih menunggu pemenuhan persyaratan.
“Opsinya, aset harus 50 persen atau memiliki aset Rp 50 triliun, baru bisa berpisah. Bisa juga merger dengan bank syariah lain. Adapun persyaratan modal Rp6 triliun sedangkan saat ini modal baru ada Rp 3,8 triliun, jadi perlu tambahan Rp2,2 triliun,” kata Fachrudin.
Lanjutnya, senpga pemegang saham bisa memberikan tambahan modal, dan yang sudah bersedia yaitu Pemprov Kalsel, Pemkot Banjarbaru, Pemkab Balangan, Tabalong, Tanbu, Kotabaru.rds