Kamis, September 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Rencana strategis Sistem Kapitalisme-Harga Beras Meroket, Stok Melimpah?

by Mata Banua
3 Juli 2025
in Opini
0
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\foto opini 1.jpg
Ilustrasi (foto:mb/ist)

Oleh: Maya Adawiyah (Aktivis Muslimah)

Pada pertengahan juni 2025 masyarakat dibuat terkejut naiknya harga beras yang meroket melebihi Harga beras HET (Harga Eceran Tertinggi), lebih dari 130 Kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras pada pekan kedua Juni. Menurut Guru Besar UGM menyatakan “tidak masuk akal”. Di satu sisi stok beras di gudang melimpah, namun di lapangan harga beras naik. Kita perlu mempertanyakan Mengapa hal ini bisa terjadi?

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\18 September 2025\8\8\Ridho Pratama Satria.jpg

Gaya Hidup Sehat dan Oknum-Oknum Kapitalis

17 September 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Kurikulum Berbasis Cinta, Solusi untuk Pendidikan Hari Ini?

17 September 2025
Load More

Masalah utamanya terletak pada pengolahan pangan dalam sistem harini yang tidak berpihak pada rakyat. Negara mewajibkan Bulog menyerap gabah petani dalam jumlah besar, yang akhirnya menumpuk di gudang ini disebabkan karena kebijakan penyimpanan gabah secara besar-besaran tidak dibarengi dengan distribusi yang merata, akhirnya yang tersebar hanya segelintir yang mendapatkan harga pasaran. Inilah ciri pengelolaan pangan dalam sistem kapitalisme: tidak pro-rakyat, tetapi tunduk pada mekanisme pasar dan kepentingan elite.

Bisa kita lihat wajah asli sistem sekularisme-kapitalis hari ini, ia sudah di rancang sempurna untuk mengatur jalannya sistem ini, semua kecacatan sekarang dari ketimpangan Ekonomi, Kesehatan, Sosial dll sengaja dibuat untuk rakyat menderita, alasannya sederhana karena mereka ingin rakyat hanya fokus pada permasalahan pribadi nya saja, rakyat dibuat lemah agar tidak bisa mengkritik sistem hari ini, dan juga dibuat agar suara rakyat bisa dijual dengan uang. Dalam kapitalisme, pangan bukan hak dasar rakyat yang wajib dijamin negara, melainkan komoditas yang bisa diperdagangkan demi keuntungan. Negara hanya bertindak sebagai regulator, bukan pelindung atau penjamin distribusi yang adil. Alhasil, rakyat miskin menjadi korban fluktuasi harga.

Islam menjamin Pangan sebagai Hak Dasar:

Berbeda dengan kapitalisme, dalam islam-khilafah-negara bertanggung jawab penuh atas kebutuhan pokok rakyat, termasuk pangan. Negara tidak akan membiarkan rakyat menderita di tengah permainan pasar bebas. Negara Islam akan mengelola produksi, distribusi, dan cadangan pangan secara langsung, tanpa menjadikannya komoditas dagang. Khilafah akan memberi subsidi bibit, bubuk, maupun memberikan saprotan kepada petani secara cuma-cuma untuk menjamin kualitas beras yang dihasilkan. Khilafah juga melarang penimbunan dan memastikan distribusi merata, sehingga harga stabil dan rakyat terjamin. Khilafah akan memastikan harga barang-barang yang tersedia di masyarakat mengikuti mekanisme pasar, bukan dengan mematok harga. Pemastian ini pun merupakan ketundukan pada syariat Islam yang melarang ada intervensi harga. Maka, solusi hakiki bukan tambal sulam regulasi, tapi perubahan sistem.

Kenaikkan harga beras di tengah stok yang melimpah hari ini, sekali lagi karena kecacatan yang datang sendiri dari sistem Kapitalisme-sekuler, sistem yang sudah rusak dari awal sebelum dibuat, sistem yang hanya memihak segelintir orang, berpihak pada segelintir elite (Para pemilik modal, Korporasi besar, dan Kelompok berkepentingan mengendalikan arah kebijakan hari ini). Tanpa sadar sistem yang rusak mengakar ini membuat kita ikut terhanyut, kita dibuat seakan akan diluar baik-baik saja, padahal semua permasalahan hari ini dari Pribadi,Keluarga, Rakyat, sampai Negara tidak lain karena Sistem Kapitalis Harini ia di balut dengan Demokrasi, HAM, UU yang isinya terlihat memihak rakyat, namun kenyataannya bisa kita lihat, topengnya hanya memihak pada orang-orang elite saja. Sudah saatnya rakyat sadar, berpikir kritis, dan bisa menyuarakan kebenaran, hanya Sistem islam yang memberi kesejahteraan untuk rakyatnya secara adil dan merata tidak memandang apapun (Agama, Ras, Suku, Budaya dll). Maka dari itu, kita yang telah memahami kebenaran seharusnya menjadi cahaya kecil yang menerangi di tengah kegelapan hari ini, dengan cara menyampaikan dakwah kepada semua orang.

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA