
BANJARMASIN – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan, H Gusti Yanuar Noor Rifai menyebutkan jumlah peserta didik sekolah rakyat di Kalsel tercatat sebanyak 225 orang.
“Peserta Didik sekolah rakyat di Kalsel sebanyak 225 orang tersebut sementara ditampung di Balai Besar PPKS sebanyak 125 orang dan di Panti Budi Luhur Banjarbaru 100 orang,” ujarnya di Banjarmasin, Kamis (20/6).
Menurut Rifai, peserta Didik sekolah rakyat di Kalsel tersebut meliputi tingkat SMP dan SMA sesuai dengan persyaratan usia yang berasal dari keluarga miskin, gelandangan dan pengemis.
Peserta didik sekolah rakyat di Kalsel tersebut dititipkan di dua lokasi itu, sebut Rifai, sambil menunggu pembangunan gedung milik Pemprov Kalsel yang direncanakan di atas lahan seluas lima hektar dekat RSJ Sambang Lihum.
Menurut dia, pembangunan fasilitas gedung untuk sekolah rakyat di Kalsel tersebut, berasal dari APBN dan diharapkan segera dibangun.
Untuk pembangunan gedung sekolah rakyat tersebut, katanya, perkiraan anggaran antara Rp200 miliar hingga Rp250 miliar, belum termasuk biaya makan peserta didik, karena semuanya menginap di asrama.
Sementara tenaga pendidik di sekolah rakyat tersebut, sebut Rifai, telah direkrut Kementerian Sosial (Kemensos) jumlahnya sebanyak 50 orang.
Dalam kesempatan itu, Rifai mengakui ada sejumlah daerah di Kalsel yang mengusulkan sekolah rakyat seperti Kotabaru, Batola, Tapin, Tanah laut (Tala) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Untuk penyediaan makanan bagi peserta didik sekolah rakyat tersebut, lanjutnya, bisa disediakan koperasi Merah Putih yang telah terbentuk.
Jumlah peserta didik di sekolah rakyat tersebut, sebut Rifai, kedepannya bisa mencapai 1.000 orang baik tingkat SMP maupun tingkat SMA sederajat.
Sedangkan proses pembelajaran di sekolah rakyat tersebut, katanya, diperkirakan bulan Juli 2025 sesuai masa pembelajaran murid baru. ani