
TITIAN di Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu Banjarmasin Tengah, sedang terendam air pasang. Kondisinya semakin parah, karena sebagian ada yang miring, ditambah lagi jalannya berlumut hingga sangat rentan terjadi kecelakaan. (Foto:mb/dok)
BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin sedang mempersiapkan dan menyusun Harga Perkiraan Sendiri ( HPS) dan spesifikasi teknis untuk perbaikan titian jalan di Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur.
JFT Penata Kelola Bangunan Gedung Dan Kawasan Permukiman Ahli Muda Dinas PUPR Banjarmasin, Hendra Maulana menargetkan untuk memenuhi janji pemko Banjarmasin melakukan perbaikan titian di Kampung Hijau di tahun ini.
“Kontrak pengerjaan akan dilakukan pada Juli mendatang. Pengerjaan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025,” katanya, Kamis (22/5).
Hendra menjelaskan, seluruh konstruksi yang lama akan dibongkar, termasuk tiang, pagar, dan struktur yang ada saat ini. Semuanya akan diganti dengan material baru, lalu dicor kembali untuk menghasilkan struktur yang lebih kokoh.
“Untuk panjang perbaikan di RT. 002 sekitar 50 meter dan di RT. 003 sekitar 25 meter,” ujarnya.
Terkait anggaran, Hendra menyebutkan dana yang disiapkan sekitar Rp500 juta, termasuk dalam paket gabungan dengan proyek lainnya. “Jika berjalan lancar, target penyelesaian satu segmen bisa memakan waktu satu hingga dua bulan,” ucap Hendra.
Sebelumnya, warga Kampung Hijau, Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Timur, mempertanyakan kapan dilakukanbperbaikan titian jalan kepada Pemko Banjarmasin.
Perbaikan titian pernah dilakukan sebagian, yakni di wilayah RT 003, yang pada saat itu dianggap paling parah sepanjang 7 meter. Sekarang, kondisi titian semakin ambles bahkan menjorok ke badan sungai, seperti di wilayah RT. 002. Kondisi ini sudah dua tahun dirasakan warga, dan tak pernah disentuh perbaikan dari pihak berwenang, meski telah dijanjikan sebelumnya.
Ketua RT 002, Miftahul Arifin mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, kondisi jalan semakin parah. Terlebih saat ini musim air pasang, membuat titian terendam hingga berlumut dan licin. Akibatnya membuat tidak sedikit warga tergelincir.
“Jalannya makin curam. Risikonya besar, apalagi buat pejalan kaki. Banyak yang sudah tergelincir, bahkan pengendara motor dan sepeda harus ekstra hati-hati karena ini merupakan jalan utama warga di pinggir sungai,” kata Miftah.
Ia membeberkan, meski dari Pemko Banjarmasin sempat memantau kondisi titian, namun hingga kini belum ada realisasi perbaikan yang konkret. Ia khawatir, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan memakan korban jiwa, karena titian tersebut adalah akses utama warga. “Hanya janji saja,” ujar Miftah. via