
RANTAU,- Pemerintah kabupaten Tapin melalui Dinas Perindustrian melaksanakan sosialisasi one village one produk (OVOP) dengen mengundang puluhan pengusaha industri kecil dan menengah di kabupaten Tapin, bertempat di Aula Disnaker, Kamis (15/05).
Acara sosialisasi di buka secara resmi oleh Bupati Tapin H Yamani yang di wakili asisten administrasi umum H Fiqri Irmawan SSTP, dan dihadiri narasumber Pratama Hadi Nugraha STP dari Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel dan Kepala Dinas Perindustrian H Yustan Azidin yang diwakili Sekretaris Dinas Perindustrian Hj Nurul Kamariah.
Turut hadir Henny Herlena Kabid Logam dan Aneka beserta jajaran serta pelaku usaha IKM dan UMKM di kabupaten Tapin.
Seperti yang diutarakan Hj Nurul Kamariah dalam laporannya, dasar hukum pelaksanaan kegiatan yakni UU No.03 tahun 2014 tentang perindustrian, PP No.28 tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang perindustrian, Permenpen No.14 tahun 2021 tentang pengembangan ekonomi kecil dan menengah melalui one village one produk serta peraturan pendukung lainnya.
Adapun latar belakang kegiatan dalam rangka mendukung program nasional perindustrian serta masih kurangnya pemahaman tentang OVOP. Dan tujuan kegiatan adalah untuk menggali potensi – potensi lokal di desa serta membantu kemajuan dan perkembangan sumber daya manusia dimasyarakat desa. Dengan adanya diharapkan peserta dapat mengetahui program OVOP,” paparnya.
Lebih jauh Hj Nurul Kamariah menjelaskan, One Village One Product (OVOP) adalah pendekatan pengembangan potensi daerah, untuk menghasilkan produk unik dan berkelas global dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional.
Sehingga tujuan dan manfaat program OVOP untuk mengembangkan Produk unggulan dengan mendorong pengembangan produk lokal yang memiliki keunikan, seperti motif, desain, teknik pembuatan, atau bahan baku berbasis kearifan lokal, ujarnya.
Melalui sosialisasi ini untuk menggerakkan ekonomi lokal dengan pengembangan IKM unggulan, dengan harapan OVOP dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja. Dan diharapkan produk IKM dapat bersaing di pasar global dengan meningkatkan kualitas dan daya saing.
Sementara itu H Fiqri Irmawan dalam sambutannya tertulis bupati Tapin yang dibacanya mengatakan, sosialisasi one village one produk merupakan salah satu realisasi janji kampanye bupati dan wakil bupati Tapin untuk terus mengembangkan UMKM yang ada di kabupaten Tapin.
Untuk itu atas nama pimpin daerah, kami mengucapkan terima kasih kepada dinas perindustrian yang terus konsen mengembangkan UMKM di kabupaten Tapin. “Semoga dengan kegiatan sosialisasi yang didukung oleh dinas perindustrian provinsi Kalsel, akan semakin membuka wawasan bagi pelaku usaha dan sentra – sentra industri di kabupaten Tapin,” ungkapnya.
Lebih jauh H Fiqri Irmawan menjelaskan, OVOP adalah gerakan untuk membangkitkan ekonomi daerah yang prakarsai gubernur Oita, Jepang yang kemudian diadopsi oleh berbagai negara untuk mengembangkan ekonomi daerah. Di Indonesia, program ini mulai diterapkan pada tahun 2007, dengan fokus pada pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang memiliki ciri khas dan potensi lokal.
Dimana OVOP dapatmengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dalam produksi, sehingga produk memiliki ciri khas daerah dan dapat dipertanggungjawabkan secara lingkungan. Serta meningkatkan Daya Saing IKM dimana OVOP dapat membantu IKM untuk meningkatkan kualitas produk, desain, dan pemasaran, sehingga dapat bersaing di pasar domestik dan internasional, jelasnya.
Sementara itu narasumber Pratama Hadi Nugraha STP dari Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel menambahkan bahwa kegiatan OVOP merupakan kegiatan nasional dari Kementerian Perindustrian RI yang tertuang dalam Permenpen RI No.14 tahun 2021 yang kegiatan berupa pengembangan potensi wilayah suatu daerah untuk menghasilkan produk berskala global.”Yang terdiri dari produk yang unik, khas dan potensi dari daerah dan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada,” ujarnya.{[her/mb03]}