
BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin mengungkapkan penyelesaian jembatan penghubung dari Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu ke Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025-2029.
“Kita upayakan pembangunan jembatan penghubung dari daratan Pulau Kalimantan menuju Pulau Laut tersebut akan bisa diselesaikan akhir tahun 2027 dan diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah pusat,” sebut Muhidin di Banjarbaru, Senin (5/5).
Hal itu disampaikannya pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kalsel 2025-2029 di Gedung Dr KH Idham Chalid, Kantor Gubernur Kalsel, di Banjarbaru.
Menurut Muhidin, pihaknya berharap dukungan pemerintah pusat tersebut untuk pembangunan jembatan tengah, sedangkan bagian jembatan pendekat didanai APBD Provinsi Kalimantan Selatan, APBD Kabupaten Kotabaru dan Tanbu.
Untuk pembangunan jembatan penghubung tersebut, sebut Muhidin, pihaknya berharap dukungan pemerintah pusat melalui APBN sekitar Rp2,8 triliun dari keseluruhan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp4,8 triliun.
Dia menjelaskan, pembangunan jembatan penghubung tersebut untuk mendukung pelabuhan samudera atau internasional yang akan dibangun di Kabupaten Kotabaru untuk mendukung Kalsel sebagai gerbang logistik Kalimantan.
Selain itu, kata Muhidin, juga dikembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru sebagai kawasan hilirisasi industri.
Gubernur H Muhidin juga menyinggung rencana pembangunan jalan poros dari Mataraman, Kabupaten Banjar menuju Kabupaten Tabalong dan juga berharap dukungan APBN untuk membangun jalan tersebut.
Untuk pembebasan lahan yang dilalui jalan poros tersebut, Muhidin mengharapkan dari APBD kabupaten, selanjutnya Pemprov Kalsel akan mengganti anggaran yang dikeluarkan daerah tersebut dengan konpensasi pembangunan lainnya.
“Kita akan mengganti biaya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan poros tersebut dengan konpensasi pembangunan lainnya sesuai kebutuhan daerah,” katanya didampingi Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman.
Terpisah, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel, Dr Ir Ariadi Noor menambahkan dalam RPJMD tersebut rencana Kalsel dibagi menjadi tiga klaster yakni klaster Banjarbakula (Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Batola, Tanah Laut dan Banjarbaru) sebagai pusat perdagangan dan jasa.
Selain itu, klaster Banua Enam atau hulusungai akan dijadikan pusat hilirisasi pangan, sedangkan klaster Bamega Bersujud, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sebagai pusat hilirisasi industri kelapa sawit dan batubaru.
Menurut Ariadi, ketiga klaster tersebut nantinya terkoneksi dengan jembatan penghubung Pulau Laut dan pengembangan KEK Mekar Putih di Kabupaten Kotabaru.
Musrenbang RPJMD Kalsel 2025-2029 tersebut antara lain dihadiri Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, H Supian HK, pejabat dari Forkopimda Kalsel, bupati dan walikota, pejabat instansi vertikal dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel.
Dalam kesempatan itu, Gubernur bersama bupati dan walikota se-Kalsel menandatangani dukungan rencana pembangunan batalyon teritorial TNI di Batulicin, Kabupaten Tanbu. ani