Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Meraih Solusi yang Adil bagi Persoalan Palestina

by Mata Banua
13 April 2025
in Opini
0

Oleh: Nor Aniyah, S.Pd (Pemerhati Masalah Sosial dan Generasi.)

Washington menolak usulan Mesir terkait Gaza pasca perang yang diajukan dalam pertemuan puncak di Kairo baru-baru ini. Usulan tersebut adalah rencana senilai $3 miliar untuk membangun kembali Gaza di bawah administrasi Otoritas Palestina. Sebagai alternatif tehadap proposal Presiden AS Donald Trump yang kontroversial mengenai pemindahan paksa warga Palestina dan pengambilalihan wilayah tersebut (theguardian.com).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\8\master opini.jpg

Ada Hukum Perlindungan Anak, Tapi Mengapa Perundungan Makin Brutal?

15 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Anak Tidak Sekolah Terus Bertambah,Bukti Kegagalan Sistemik Pendidikan

15 Juli 2025
Load More

Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, menegaskan Hamas harus meninggalkan Gaza agar perjanjian gencatan senjata efektif. Ia menyatakan bahwa perdamaian tidak akan tercapai selama sayap militer Hamas masih ada, karena dianggap sebagai ancaman bagi Zionis (nypost.com).

Sementara itu, para pemimpin Arab telah mendukung rencana Mesir sebagai alternatif terhadap proposal Trump. Mereka mendukung rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza dan menolak pemindahan penduduk Palestina. Namun, rencana tersebut belum mendapatkan dukungan dari Zionis yang menuntut pengusiran Hamas dari kekuasaan sebagai syarat. Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Luar Negeri RI, dengan tegas menolak rencana tersebut dan menyerukan kepada komunitas internasional agar memastikan penghormatan terhadap hukum internasional (voaindonesia.com).

Setelah dibombardir Zionis habis-habisan, warga Gaza tetap hidup dalam penderitaan. Mirisnya, meski sudah hancur lebur Zionis kini melarang bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Trump telah menyesatkan Mesir dan Yordania. Dalam pidato atau pernyataan sebelumnya yang menyebutkan, mereka akan terlibat dalam upaya pembangunan kembali Gaza. Mesir yang sebenarnya telah mengajukan proposal untuk membangun kembali Gaza, proposal tersebut malah ditolak Trump.

Pernyataan Trump yang sering berubah-ubah sejak awal mencerminkan konsistensinya pada satu tujuan, yaitu menguasai Gaza dan menyerahkannya kepada kelompok Zionis Yahudi. Di sisi lain pengkhianatan para pemimpin negara-negara Arab dan negeri-negeri Muslim terdekat seperti Mesir dan Yordania semakin terbuka dengan jelas telah mendukung Trump yang membuatnya semakin percaya diri dengan setiap ucapannya. Bahkan, dalam cuitannya Trump yang dengan berani mengancam para Mujahidin menggunakan posisinya sebagai Presiden Amerika Serikat menunjukkan sikap yang semakin tegas dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kepentingan Zionis.

Umat harus membuka mata, banyaknya upaya diplomatik dan perundingan internasional yang dilakukan tidak akan mengantarkan pada solusi shahih persoalan Palestina. Faktanya, sudah lebih dari tujuh dekade rakyat Palestina masih hidup di bawah pendudukan Zionis Yahudi yang terus-menerus mengancam hak-hak dasar mereka. Umat Islam pada umumnya dan pemimpin negeri-negeri Muslim khususnya, seharusnya menyadari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya lebih memilih untuk mendukung Zionis dan menekan perlawanan Palestina.

Sungguh, keadilan bagi umat Islam termasuk Muslim Palestina tidak akan datang hanya dari perundingan yang tidak seimbang, atau dari kekuatan yang tidak memihak. Umat Islam harus melihat ada pandangan yang lebih mendalam dan komprehensif yang menawarkan solusi tuntas dan shahih atas persoalan Palestina, yaitu melalui jihad dan Khilafah.

Jihad adalah bagian dari kewajiban untuk mempertahankan tanah suci dan hak-hak kaum Muslimin termasuk tanah Palestina yang secara historis dan religius memiliki kedudukan yang sangat penting. Allah SWT berfirman: “Dan perangilah orang-orang di jalan Allah yang memerangmu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”(TQS.al-Baqarah [2]: 190).

Zionis yang secara ilegal menduduki Palestina, telah merampas merampas tanah kaum Muslimin di Palestina. Karena itu, aktivitas yang harus ditujukan untuk mengusir penjajah Zionis dari tanah Palestina, mengembalikan tanah yang sudah direbut, dan membebaskan umat Islam dari penindasan.

Jihad sebagai solusi tuntas terhadap masalah Palestina tidak dapat dicapai tanpa ada tatanan pemerintahan yang adil di bawah prinsip-prinsip kekuasaan dalam IsIam. Sistem tersebut adalah sistem Khilafah. Khilafah adalah negara syar’i yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia di bawah satu pemimpin. Khilafah bertujuan untuk mengakhiri perpecahan dunia Islam yang tersekat-sekat, yang seringkali lemah, dan tidak memiliki kekuatan politik untuk mengubah situasi.

Dalam Khilafah seluruh umat Islam bersatu dalam satu naungan pemerintahan yang diatur hanya dengan syariat Islam saja. Negara Khilafah akan memiliki kemampuan untuk melawan kekuatan penjajah termasuk Zionis. Dan akan berdiri di sisi Palestina dalam upaya menjalankan kewajiban melindungi jiwa warga negaranya. Sistem ini juga memastikan bahwa sumber daya dan dukungan militer dimobilisasi untuk kepentingan umat Islam secara menyeluruh. Dengan kesatuan di bawah sistem Khilafah umat Islam dapat menghadapi tekanan internasional dengan lebih solid dan efektif, serta meraih solusi yang adil bagi Palestina.

Solusi tersebut memerlukan komitmen umat Islam untuk mewujudkan kembali sistem Khilafah yang dapat memberikan dukungan dan keadilan bagi Palestina dan umat Islam di seluruh dunia. Untuk mewujudkan solusi tuntas jihad dan Khilafah dalam menyelesaikan penjajahan atas Palestina dibutuhkan sebuah partai politik Islam ideologis yang teguh. Partai ini akan mencerdaskan umat, membekali dengan pemahaman ideologis yang jelas sehingga umat tidak mudah terjebak narasi-narasi palsu yang diciptakan oleh Barat dan antek-anteknya.

Ingatlah, berjayanya kaum Muslim selama hampir 14 abad, sejak Rasulullah SAW memimpin Madinah, karena kaum Muslim mengatur negara dengan Islam. Keberkahan muncul di mana-mana. Namun, begitu mereka melepaskan diri dari ketaatan, dengan meninggalkan syariah Islam dan mengambil hukum-hukum Barat, musibah pun datang tak terkira. Hinggai kini, umat terus-menerus menderita karena tak kunjung segera menegakkan aturan-aturan Allah SWT secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Nasib umat Islam di berbagai penjuru dunia pun dalam kondisi yang masih tak kalah memprihatinkan. Yang paling menyita perhatian publik dunia tentu saja genosida yang dilakukan entitas penjajah Zionis Yahudi di Jalur Gaza, Palestina. Alhasil, tiada jalan lain kecuali menegakkan kembali kehidupan yang akan menyatukan dan melindungi umat, sekaligus solusi problematika utama umat hari ini.[]

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA