
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengoptimalkan sejumlah titik-titik jalan daerah rawan atau kritis yang menjadi prioritas utama untuk penanganan perbaikan, seperti jalur jalan alternatif Banjarbaru menuju Batulicin di tahun 2025.
Dari hasil evaluasi terbaru, ada tiga titik kritis di jalur jalan alternatif Banjarbaru menuju Batulicin yang perlu segera di perbaiki, yakni di kawasan Jalan Bunglai, Kelok 12, dan Gunung Papua.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel M Fitri Hernadi mengatakan, saat ini ada progres pemasangan marka jalan, rambu-rambu, dan penerangan di sepanjang ruas jalan Banjarbaru–Batulicin tersebut.
“Sebentar lagi akan memasuki masa arus mudik dan arus balik, ada kekhawatiran soal tingkat kerawanan di jalur tersebut, terutama di tiga titik kritis seperti kawasan Bunglai, Kelok 12, dan Gunung Papua,” katanya usai rapat dengan Komisi III DPRD Kalsel, Selasa (11/3).
Ia menyebutkan, BPJN dan dinas PUPR provinsi juga sedang melakukan tindakan teknis di daerah rawan bersama sat lantas, agar lokasi-lokasi yang sering terjadi kecelakaan yang disebut sebagai black spot atau tekspot bisa lebih diperhatikan.
“Untuk kawasan Bunglai panjang perbaikan sekitar 1 km, Gunung Papua panjang perbaikan sekitar 2 km, dan Kelok 12 panjang perbaikan sekitar 3 km,” ucapnya.
Sementara, Plt Dinas PUPR Provinsi Kalsel Yasin Toyib mengungkapkan, untuk pelaksanaan tersebut sudah dilakukan MoU dengan kementerian, dengan total data jalan yang di ajukan sekitar 509 km.
“Dari jumlah tersebut, kita dari daerah akan menangani 150 km, sementara sisanya akan di tangani pihak kementerian. Untuk titik-titik kritis seperti di Bunglai, Gunung Papua, dan Kelok 12, selain perbaikan jalan kami juga akan memasang panggung atau pos pengawasan di lokasi tersebut,” ujarnya
Menurutnya, hal ini sebagai bagian dari persiapan pengamanan dan untuk meningkatkan kewaspadaan para pengendara saat melintas. Selain itu, pengalihan atau pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi juga akan dilakukan. rds