Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Densus 88/AT Polri Gaet Eks Napiter Jadi Duta Deradikalisasi

by Mata Banua
26 Februari 2025
in Indonesiana, Martapura
0
D:\2025\Februari 2025\27 Februari 2025\2\BERITA DAN FOTO UNTUK HALAMAN 2, TERBIT KAMIS TANGGAL 27 FEBRUARI  2025\4.jpg
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror (AT) Polri usai melaksanakan sosialisasi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. (foto:mb/ant)

MARTAPURA – Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror (AT) Polri mengajak eks narapidana terorisme (napiter) yang pernah terlibat dalam penyerangan Polsek Daha, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) (TA) menjadi Duta Deradikalisasi.

“Kami mengajak eks napiter TA memberikan pemahaman terkait tanda-tanda orang yang terpapar paham radikal,” kata Kepala Tim Pencegahan Satgaswil Kalsel Densus 88 AT Polri, Ipda Alam dikonfirmasi di Kabupaten Banjar, Jumat.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\2\Komisi IV Gali Strategi dan Inspirasi ke DIY.jpg

Komisi IV Gali Strategi dan Inspirasi ke DIY

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\2\sacs.jpg

Polres Tapin Ungkap Dua Kasus Menonjol

12 Oktober 2025

Ia menjelaskan, eks napiter tersebut kini juga telah dilibatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Kabupaten Banjar terkait bahaya dan dampak buruk paham radikal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kami tanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk mendorong masyarakat memiliki semangat nasionalisme, toleransi, dan menerima keberagaman,” ujarnya.

Alam menjelaskan individu yang terpapar paham radikal biasanya menunjukkan perubahan perilaku drastis, mulai tertutup, agresif, dan terpengaruh propaganda dari kelompok tertentu melalui media sosial.

Bahkan, kata dia, orang yang terpapar cenderung menjauh dari lingkungan, lebih suka berinteraksi dengan kelompok tertutup yang memiliki pandangan ekstrem.

Alam mengatakan kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah, tokoh agama, Kepala Desa Apuai, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banua Riam, lembaga terkait, serta masyarakat setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Apuai, M Rofiq mengapresiasi peran eks napiter memberikan wawasan kepada masyarakat agar tidak terlibat terhadap paham radikalisme.

“Situasi di desa saya hingga saat ini masih aman, tidak ada tanda-tanda paham radikal seperti ciri-ciri yang disampaikan oleh Densus 88 AT,” ujar Rofiq. an/ani

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper