
MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar menggelar Pembacaan Maulid Habsyi sekaligus Pembacaan manakib Syekh Muhammad Samman Al Madani.
Acara yang menghadirkan penceramah Tuan Guru KH Abdullah Basya asal Sekumpul Martapura di Aula KH Kasyful Anwar Desa Indrasari Martapura, dihadiri Bupati Banjar H Saidi Mansyur, para asisten, kepala SKPD, camat, lurah dan direktur perusda, Rabu (12/2).
Bupati Banjar H Saidi Mansyur mengaku bahagia dan bersyukur, dapat berhadir dalam pelaksanaan yang penuh kemuliaan tersebut. Menurutnya, kegiatan yang diadakan bersama-sama ini, penting dilakukan sebagai umat Islam untuk terus bersilaturahmi, berdoa sambil memantapkan diri, untuk mencontoh segala teladan dari Rasulullah dan Syekh Samman.
“Melalui acara keagamaan seperti ini, hendaknya kita dapat menambah rasa mahabbah serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan, khususnya untuk lebih meresapi makna dan hakikat yang diemban Rasulullah Saw,” ujar Saidi.
Sementara itu, Tuan Guru KH Abdullah Basya dalam pembacaan manakib menjelaskan, nama Syekh Samman adalah Sayid Muhammad bin Abdul Karim As Samman Al Madani, lahir di Madinah 1130 H atau 1718 Masehi.
Beliau merupakan wali kutub al akhwan rajanya para wali saat itu, pangkat kewalian yang hanya bisa dicapai dalam periode 200 tahun sekali. Beliau merupakan keturunan Imam Hasan dan berprofesi sebagai juru kunci makam baginda Rasulullah Saw.
Diantara murid Syekh Samman yang masyhur dari Indonesia adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, Syekh Abdus Shomad Al Falimbani, Syekh Abdul Wahab Bugis dan Syekh Abdurrahman Al Misri Betawi, sebutnya.
“Mereka mengajarkan tarekat Sammaniah dari gurunya untuk disebarkan dan diajarkan di daerah masing-masing. Diantara kemuliaan dan keagungan beliau semua muridnya menempati makam Qutub Al Ghauts,” katanya.
Syekh Samman wafat di Madinah pada 1189 H/1775 Masehi, dimakamkan di Pekuburan Baqi, berdekatan dengan makam istri dan sahabat Rasulullah Saw. ril/dio