
RANTAU-, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin melaksanakan pemeriksaan kebugaran tahap pertama untuk Calon Jamaah Haji yang di ikuti 168 orang untuk keberangkatan tahun 2025, bertempat di stadion olahraga Datu Muning, kemarin.
Balai kesehatan olahraga masyarakat ikut mendampingi dalam kegiatan ini. Ada tiga tes kesehatan yang harus dijalani oleh calon jemaah haji Tapin, tes kesehatan pertama dilaksanakan 6 bulan sebelum keberangkatan. Kegiatan yang dilaksanakan dinas kesehatan, Puskesmas dan balai kesehatan olahraga ini bertujuan agar CJH mendapatkan kebugaran yang baik, cukup baik ataupun baik sekali.
“Tes pertama untuk mengetahui status kesehatan setiap calon jemaah haji sebagai seleksi awal, tahap kedua dilaksanakan setelah melihat hasil dari pemeriksaan tahap pertama yang nantinya akan dilaksanakan di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mengecek kembali kondisi calon jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit beresiko tinggi untuk menentukan apakah calon jamaah haji memenuhi syarat kesehatan guna menunaikan ibadah haji,” kata Hj Khalidah Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Tapin saat membuka secara resmi kegiatan.
Seperti yang diutarakan Hj Khalidah, pemeriksaan kesehatan memiliki peran penting dan memberikan perlindungan kesehatan bagi CJH selama berada di tanah suci.
Harapannya setelah mendapat hasil kebugaran ini, bagi mereka yang mendapat hasil kurang bugar, diharapkan bisa meningkat pada pemeriksaan tahap kedua.
“Tes kesehatan ini dilaksanakan secara bergantian sebanyak 3 kali pemeriksaan, untuk memastikan kesehatan para calon jemaah haji kita. Bagi hasilnya yang sudah baik diharapkan bisa mempertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Setelah pemeriksaan kesehatan pertama atau 6 bulan sebelum keberangkatan, tahap kedua satu bulan sebelum keberangkatan dan tahap ketiga saat berada di asrama haji, jelasnya.
Hj Khalidah mengatakan, tes kebugaran tahap 1 diawali dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh empat orang dokter dan perawat.
Melihat perbedaan kondisi geografis dan kultur di Arab Saudi yan sangat jauh berbeda dengan kondisi di tanah air. Hal itu dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Jamaah haji nantinya.
Karena itu tes kebugaran dilakukan dengan jalan selama 6 menit bagi yang usia lanjut atau beresiko tinggi dan bagi usia 40 dilakukan road map sejauh 1,6 Km.
Seperti yang diungkapkan Hj Khalidah, karena ritual haji cukup berat, maka perlu di adakan persiapan guna mengatasi masalah perbedaan kondisi geografis dan kultur saat di tanah suci.
Pemeriksaan kesehatan sendiri untuk mendeteksi dini faktor resiko atau penghambat CJH, dengan adanya pemeriksaan ini, kita bisa tau faktor-faktor penghambat agar tidak menggangu saat pelaksanaan ibadah haji.
“Harapan kita dari pemeriksaan kebugaran ini, CJH kita bisa mendapatkan badan yang sehat dan bugar sehingga bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar,” tandasnya.{[her/mb03]}